Beberapa minggu lalu, ketika diwawancara di sebuah radio di Jakarta, saya ditanya oleh si pembawa acara:
“Pak Safir, apa, sih, yang sebaiknya disiapkan untuk anak? Tabungan atau asuransi?”
Keputusan untuk menyiapkan tabungan atau asuransi untuk anak  seringkali membuat orang tua bingung. Tabungan dan asuransi memiliki  fungsi yang berbeda. Tabungan adalah rekening yang kita buka di bank,  tapi bisa kita ambil kapan pun. Sedangkan asuransi adalah proteksi yang  diberikan oleh perusahaan asuransi kepada kita kalau kita mengalami  risiko. 
Tapi yang penting sebenarnya adalah fungsi dari rekening-rekening  tersebut. Dalam menyiapkan dana bagi anak, ada 3 jenis dana yang harus  Anda siapkan. Apa saja? 
1. Dana untuk Pendidikannya
Untuk persiapan pendidikan, produk investasi yang paling dikenal di  Indonesia adalah Asuransi Pendidikan. Saat ini hampir semua perusahan  asuransi jiwa memiliki produk Asuransi Pendidikan. Bahkan belakangan ini  mulai muncul yakni Tabungan Pendidikan. 
Bedanya, kalau Asuransi Pendidikan itu diterbitkan oleh perusahaan  asuransi, Tabungan Pendidikan diterbitkan oleh bank. Walaupun demikian,  banyak juga orang yang memutuskan tidak memilih keduanya dalam  mempersiapkan dana pendidikan anak, tapi memilih untuk berinvestasi  sendiri ke tempat lain. Harapannya, sih, ingin bisa mendapatkan hasil  yang lebih tinggi. 
2. Dana untuk Diri Si Anak
Selain dana untuk pendidikan, sebagai orang tua, tidak ada salahnya  Anda juga memberikan sejumlah dana kepada si anak dalam bentuk tabungan.  Maksud tabungan di sini adalah membiarkan si anak memiliki tabungan itu  atas nama dia. Caranya, ajak dia datang ke bank, mengobrol dengan customer service, dan ajak dia untuk membuka rekening sendiri atas nama dia. 
Jangan lupa, membuka tabungan dengan namanya sendiri akan memberikan  dia pelajaran tentang bagaimana mengelola uang. Memang, sih, nanti pasti  ada saja anak yang mungkin akan menghabiskan uangnya dengan berbelanja  hal-hal yang tidak perlu. Jangan takut, sebagai orang tua, kadang Anda  memang perlu membiarkan anak melakukan kesalahan, karena biasanya justru  dari kesalahan itu dia bisa belajar untuk jadi lebih baik dalam  mengelola uang, tentunya sepanjang Anda memang terus mendampinginya. 
Bagaimana dengan buku tabungannya? Siapa yang pegang? Anda atau dia?  Saran saya, lebih baik dia saja yang pegang. Ingat, ini bagian dari  pembelajaran. Dia akan belajar bertanggung jawab. Tapi jangan lupa,  sebaiknya sepakati dulu di muka bahwa sebagai orang tua, Anda punya hak  untuk mengecek saldo buku tabungan tersebut kapan pun Anda mau. 
3. Dana untuk Persiapan Lainnya
Nah, selain persiapan dana untuk pendidikan anak dan dana untuk  dirinya sendiri, ada baiknya bila Anda juga memiliki dana lain untuk  persiapan masa depannya nanti, di luar persiapan dana untuk  pendidikannya. Misalnya, menabung dari sekarang, siapa tahu Anda kelak  ingin membelikannya kendaraan sendiri, entah motor atau mobil. Atau,  bisa saja Anda ingin membelikannya sebuah komputer, membangun sebuah  perpustakaan kecil di rumah, atau, bisa juga menabung untuk membeli  rumah baginya bila kelak dia sudah menikah. 
Pertanyaan saya sekarang, sudah berapa jenis dana yang Anda siapkan untuk si buah hati? 
Safir Senduk
Perencana Keuangan
Sumber Tabloid NOVA No. 892/XVII
Sumber: http://blog.keuanganpribadi.com/3-rekening-dana-untuk-anak/
Rabu, 27 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

 
0 komentar:
Posting Komentar