- Daftarkan ke kursus olahraga karena di usia inilah saat tepat untuk ia berlatih sepakbola atau memulai latihan karate, berenang atau latihan menari. Aktifitas gerak ini akan meningkatkan koordinasi motoriknya dan kemampuan balita untuk fokus dan konsentrasi. Biarkan ia memilih kegiatan yang disuka, namun pastikan les atau kursus itu tidak terlalu tertrukstur ketat-paling tidak 30 menit untuk bermain bebas dan 20 menit untuk menerima intruksi atau pelajaran.
- Belikan mainan baru. Anak Anda boleh cinta pada sepeda roda tiganya, namun sepeda itu terlalu kecil untuknya. Siap-siap untuk membelikannya sepeda roda dua dengan dua roda latihan (roda kecil) menempel di roda belakang. Biarkan juga dia bereksperimen dengan hula hoop.lempeng terbang, raket tenis kecil, pemukul kasti dan bola berbagai ukuran. Pertimbangkan pula untuk membelikannya tape atau CD player untuk memutar lagu-lagu favoritnya dan biarkan ia menari menggoyangkan badannya.
- Bermain bersamanya. Sempatkan diakhir pekan untuk pergi ke tempat-tempat di mana anak dapat beraktifitas bersama Ayah-Bundanya. baw alayang-layang untuk diterbangkan bersama atau sepeda untuk keliling taman bersama. Di halaman bersama atau sepeda untuk keliling taman bersama. Di halan rumah, bersama balita Anda bisa menyiram tanaman atau tiupkan gelembung sabun untuk dikejarnya. Bila cuaca tak emndukung dan terpaks diam di dalam rumah, adakan games yang membuatnya bergerak tanpa berlebihan.
- Matikan televisi. Anda pikir dengan menonton televisi akan membuat gerak aktif balita akan teredam? Justru sebaliknya. Film kartun aksi petualangan atau video games malah akan membuatnya terstimulasi berlebihan, sehingga dia sulit untuk disuruh duduk diam. Asosiasi Pedoatri Amerika (AAP) merekomendasikan maksimal total dua jam per hari anak boleh di depan layar-termasuk TV, video games dan komputer- dan hindari kegiatan itu sebelum tidur.
- Awasi makannya. Asupan gula bukan satu-satunya penyebab overaktif, namun beberapa riset menyatakan konsumsi permen, kue atau makanan dan minuman manis saat perut anak kosong menyebabkan ia terangsang untuk bergerak aktif. Penting juga untuk mengurangi konsumsi kafein, minuman kola dan bersoda, es teh manis dan cokelat. Balita sudah memilik energi natural dalam tubuhnya dan tak perlu dapat lebih dari zat kimia.
- Beri penghargaan pada perilaku baik. Memberlakukan pada ambang batas kelakuan anak yang bisa ditoleransi penting diterapkan pada usia ini. Bila balita selalu bergerak berlarian di lorong rak supermarket, buat ‘perjanjian’ dengannya: bila ia bisa menemukan barang yang dibutuhkan ibu, ia akan dapat hadiah boleh main perosotan sampai puas di area bermain. Jangan lupa selalu tepati janji Anda!
Minggu, 30 Januari 2011
Strategi Hadapi Balita Aktif
Menyejajarkan langkah Anda dengan balita yang berenergi tinggi memang membuat kita orangtuanya kelelahan dan bertendensi menaikkan emosi. Namun mengekang kebebasan geraknya bukanlah jawaban. Temukan cara-cara positif untuk mengarahkan semangat hebatnya itu dan singkirkan apapun yang menyebabkan balita menjadi aktif berlebihan. Simak enam strategi berikut.
Categories
mendidik anak
Main Spontan Yuk....
Ide bermain datang, bahkan di saat-saat tak diatur. Di depan cermin, saat mandi, selagi makan, bahkan ketika sakit di tempat tidur. Bermain bisa di mana saja, balita pun senang!
Di Depan Cermin kamar mandi.
Ide bermain: “Melukis Kaca” – Buka mulut, embuskan napas beberapa kali hingga embun terkumpul di kaca. Atau, jika mandi pakai air panas, embun otomatis akan terkumpul di kaca. Dengan jari, ajak balita menggambar hati, happy face, atau apa saja di atas embun.
Manfaat: Menggali imajinasi, motorik halus, dan mengenalkan ilmu pengetahuan sederhana.
Mandi.
Ide bermain: “Tarian Handuk”- Taruh handuk ukuran tidak terlalu besar di kepala, bahu atau disampirkan di leher. Atau, putar-putar handuk ke kiri dan ke kanan, lempar ke atas dan tangkap, lilit handuk menyerupai ular, lalu gerakkan tubuh sambil menyanyikan lagu Bangun Tidur atau lagu apa saja yang disukai anak.
Manfaat: Menggali imajinasi, melatih motorik kasar, dan mengasah emosi.
Makan.
Ide bermain: “Air atau Darat?” – Saat menikmati sayuran, minta anak menebak, sayuran berasal dari air atau darat. Lakukan juga saat makan ikan, daging dan sebagainya.
Manfaat: Mengenalkan pengetahuan dan jenis makanan.
Di Tempat Tidur.
Ide bermain: “Laju Perahuku” – Ajak balita di atas guling, minta dia menggerakkan kedua tangan untuk ‘mendayung’ seperti saat berperahu. Goyangkan tubuh ke kiri dan ke kanan, kadang-kadang berteriak, “Awas ombak besar! Basah, deh!” Bisa juga katakan, “Sssstt, pelan-pelan mendayungnya, di sana ada ikan duyung sedang bermain. Halo ikan duyung, numpang lewat ya…”
Manfaat: Mengasah imajinasi dan motorik halus.
Sedang Sakit Pilek
Ide bermain: “Tisu Lipat Lucu” – Saat dia pilek dengan satu boks tisu di sampingnya, jadikan tisu menjadi bentuk-bentuk lucu. Pastikan kedua tangan bersih sebelum melakukannya. Ajak anak melipat tisu menjadi segi empat, segi panjang, segi tiga, perahu, bola, dan biarkan dia melipat sesuai keinginannya.
Manfaat: Mengasah imajinasi, motorik halus dan mengenal bentuk.
sumber: http://www.ayahbunda.co.id/
Di Depan Cermin kamar mandi.
Ide bermain: “Melukis Kaca” – Buka mulut, embuskan napas beberapa kali hingga embun terkumpul di kaca. Atau, jika mandi pakai air panas, embun otomatis akan terkumpul di kaca. Dengan jari, ajak balita menggambar hati, happy face, atau apa saja di atas embun.
Manfaat: Menggali imajinasi, motorik halus, dan mengenalkan ilmu pengetahuan sederhana.
Mandi.
Ide bermain: “Tarian Handuk”- Taruh handuk ukuran tidak terlalu besar di kepala, bahu atau disampirkan di leher. Atau, putar-putar handuk ke kiri dan ke kanan, lempar ke atas dan tangkap, lilit handuk menyerupai ular, lalu gerakkan tubuh sambil menyanyikan lagu Bangun Tidur atau lagu apa saja yang disukai anak.
Manfaat: Menggali imajinasi, melatih motorik kasar, dan mengasah emosi.
Makan.
Ide bermain: “Air atau Darat?” – Saat menikmati sayuran, minta anak menebak, sayuran berasal dari air atau darat. Lakukan juga saat makan ikan, daging dan sebagainya.
Manfaat: Mengenalkan pengetahuan dan jenis makanan.
Di Tempat Tidur.
Ide bermain: “Laju Perahuku” – Ajak balita di atas guling, minta dia menggerakkan kedua tangan untuk ‘mendayung’ seperti saat berperahu. Goyangkan tubuh ke kiri dan ke kanan, kadang-kadang berteriak, “Awas ombak besar! Basah, deh!” Bisa juga katakan, “Sssstt, pelan-pelan mendayungnya, di sana ada ikan duyung sedang bermain. Halo ikan duyung, numpang lewat ya…”
Manfaat: Mengasah imajinasi dan motorik halus.
Sedang Sakit Pilek
Ide bermain: “Tisu Lipat Lucu” – Saat dia pilek dengan satu boks tisu di sampingnya, jadikan tisu menjadi bentuk-bentuk lucu. Pastikan kedua tangan bersih sebelum melakukannya. Ajak anak melipat tisu menjadi segi empat, segi panjang, segi tiga, perahu, bola, dan biarkan dia melipat sesuai keinginannya.
Manfaat: Mengasah imajinasi, motorik halus dan mengenal bentuk.
sumber: http://www.ayahbunda.co.id/
Categories
cerdas kreatif
Balita Tumbuh Jadi Anak Bahagia
Bahagianya balita tumbuh jadi anak bahagia. Senyumnya dapat Anda nikmati setiap saat, ia pun menjalani hidupnya dengan penuh percaya diri. Namun, puncak bahagia buka pada tepuk tangan, tapi pada saat Anda dan buah hati dapat mengenali perasaan itu.
Bahagiakan diri Anak
Bahagiakan diri Anak
- Anak belajar dari orang tuanya, kerena itu Anda terlebih dulu harus bahagia, mampu mengenal rasa itu dan mengekspresikannya lewat senyum, tertawa atau nyanyian Anda.
- Hindari obsesi menjadi orang tua yang sempurna. Pada dasarnya anak tidak lahir dengan buku petunjuk yang bisa Anda pelajari dalam semalam. Anda dan pasangan justru belajar tentang balita sebagaimana ia belajar tentang banyak hal dari Anda.
- Pastikan cadangan energi Anda cukup ketika mengurus balita. Siasati kondisi ini dengan mengonsumsi makanan yang mengandung banyak potasium, seperti pisang, tomat, dan yoghurt tanpa rasa, yang rendah lemak. Fakta kesehatan menyatakan kekurangan potasium membuat seseorang mudah lelah.
- Jangan hentikan hobi dan kesempatan menikmati me time Anda. Berbagilah peran mengasuh balita dengan pasangan, sehingga Anda masih punya waktu untuk mengurus dan menyanyangi diri sendiri.
Sehat pasti happy
- Pastikan kebutuhan fisik anak terpenuhi. Cukup tidur, gizi sempurna, dan merasa nyaman adalah hal penting yang membuat anak senang dan tumbuh sehat.
- Anak sangat mudah rentan oleh perubahan menu. Waspada jika ia rewel setelah mencoba jenis makanan yang baru diperkenalkan padanya, karena hal itu bukan hanya pertanda ia tidak suka. Tetapi bisa jadi gejala alergi yang perlu diatasi secara tepat.
- Atur ritem aktivitas pengasuhan atau waktu bermain anak dalam pola yang rutin. Anak lebih mudah mengikuti jadawal yang teratur karena terbiasa, dan hal ini membuatny anyaman.
- Berikan balita cukup kesempatan untuk menyalurkan energinya, dalam bergerak bebas: merangkak, bermain dengan bola kesayangannya, atau sekedar bergulingan ke sana ke mari.
Senang bersamanya
- Temani balita bermain sesering mungkin, karena hal yang menyenagkan bagi anak sebenarnya adalah Anda, orang tuanya.
- Ajak balita bermain kreatif fengan benda-benda di sekitar.
- Pastikan setiap aktivitas perawatan jadi saat yang menyengankan bersama anak, misalnya bermain air saat sebelum mandi, ajak anak menata peralatan makan bersama menjelang makan, dan masih banyak lagi.
- Setiap kali selesai beraktivitas, tanya anak tentang perasaannya. Anda akan menemukan kebahagiaan tak terkira saat ia mengangguk sambil tersenyum lebar, jika ia memang senang!
Realistis sejak dini.
- Agar bisa merasa gembira, akan perlu lebih dulu mengenal rasa sedih. Jadi, jangan mencegah anak dari pengalaman-pengalaman sedihnya.
- Biarkan anak menyelesaikan masalah yang dihadapinya sendiri. Buka berarti dia tidak boleh minta tolong, hal yang penting adalah, Anda hanya membantunya menemukan solusi, buka menyelesaikannya. Misalnya, mengambil sendiri mainannya yang jatuh, alih-alih berteriak minta tolong.
- Sejalan bertambahnya usia, beri tugas rutin sederhana pada anak, seperti mengembalikan mainan pada tempatnya. Anak akan merasa bahagia jika ia terlibat dan berperan dalam aktivitas keluarga.
- Ajari anak berterima kasih atas kesenangan yang dialaminya, sekecil apapun itu.
Categories
mendidik anak
Sabtu, 29 Januari 2011
WASPADAI BAHAYA MENONTON TV
Berdasarkan penelitian, mereka yang keranjingan nonton TV bukan hanya terkesan tak peduli pada orang di sekitar, melainkan juga memasuki kondisi trance atau kerasukan. Selain itu:
* Kemampuan metabolismenya (kecepatan tubuh membakar kalori) menurun drastis dibanding dalam kondisi aktif maupun istirahat. Diduga, inilah yang jadi salah satu penyebab kegemukan. Disamping, kencerungan ngemil selagi nonton atau jadi korban iklan untuk mencicipi makanan yang "salah" semisal junk food.
* Aktivitas fisik, intelektual, dan sosial anak jadi kurang memadai atau bahkan tak ada sama sekali. Bukankah bila sedang asyik nonton, anak ogah membaca buku atau bermain dan berlari-lari dengan temannya, hingga tak memancing anak untuk melatih otot-otot tubuh dan pikirannya?
* Menyaksikan adegan kekerasan akan membentuk tingkah laku agresif; paling tidak melemahkan atau bahkan melumpuhkan kepekaan anak terhadap kekerasan. Bukan mustahil anak akan menganggap aneka bentuk kekerasan sebagai hal biasa dan wajar-wajar saja.
* Menyuburkan rasa takut karena anak masih sulit membedakan kenyataan dan khayalan. Mereka menangkap kengerian dari cerita fantasi yang ditontonnya sebagai kenyataan, hingga akan memperbesar peluang mengalami mimpi buruk.
* Anak mendapat nilai-nilai hidup yang meragukan. Meski banyak acara anak yang berusaha menanamkan nilai-nilai positif seperti toleransi, berbagi, keramahan, kebaikan dan kejujuran, namun tak sedikit pula yang justru "menawarkan" hal-hal negatif semisal kekerasan, kebohongan, atau kemunafikan.
* Banyak orang tua, terutama yang merasa diri super sibuk, berpaling pada "pengasuh" elektronik ini. Saat menghadapi kerewelan dan kebosanan anak, mereka dengan sigap langsung menyalakan TV, hingga kreativitas menghadapi masalah juga tak terlatih. Anak yang diperlakukan demikian akan cenderung menjadi orang yang tak mampu menghadapi gelombang pasang surut kehidupan. Bukannya menghadapi masalah dan mencari jalan keluarnya, tapi melarikan diri dan ambil jalan pintas.
* Anak cenderung jadi pelajar pasif, cepat bosan, dan tak mampu berkonsentrasi. Akibatnya, ia gagal mengakrabkan diri dengan buku. Padahal, aspek ini berkaitan erat dengan perkembangan intelektualnya.
* Program TV umumnya tak menantang kreativitas anak untuk menciptakan ide-ide baru karena acara itu sendiri sudah tuntas "menyelesaikan" tugasnya dan anak terima jadi. Mengapa tak memanfaatkan TV untuk merangsang perkembangan pengamatan anak, misal, "Apa yang baru dilakukan anak-anak dalam cerita itu, ya?" atau, "Bisakah kita membuat boneka kertas seperti yang mereka buat tadi?"
* Keluarga yang nonton TV sepanjang hari, secara bertahap bisa menjauh dan hanyut terbawa arus karena masing-masing sudah tenggelam dalam dunianya sendiri. Akibatnya, interaksi di antara mereka rendah sekali; sedikit ngobrol, berbagi ide dan perasaan, ataupun bertukar pandangan/nilai-nilai. Lebih baik adakan kegiatan yang dapat mengakrabkan keluarga seperti masak, berkebun, berenang, kegiatan seni, dan jalan-jalan ke taman atau museum. Jikapun ingin nonton bersama, lakukan kegiatan lain semisal permainan atau diskusi tentang apa yang ditayangkan di TV.
sumber: http://www.tabloidnova.com/
Categories
mendidik anak
Agar Buah Hati Anda Gemar Membaca
SELAMA bertahun-tahun, orang tua dan guru sama-sama berjuang agar anak-anak memiliki minat untuk membaca dan mencari tahu apa penyebab mengapa mereka tak menyukai kegiatan itu. Namun, jangan paksakan si kecil supaya menjadi kutu buku. Lebih baik temukan cara yang tepat supaya membuat kegiatan membaca menjadi menyenangkan bahkan bagi anak yang pemalas sekali pun.
1. Berlibur di rumah
Coba berikanlah buku menarik kepada anak, bukan tentang kegiatan atau hal-hal yang bisa mereka temui setiap harinya, melainkan cerita dari zaman atau waktu yang berbeda. Bila anak sudah mulai menemukan cerita yang disukai, mereka pun akan merasa penasaran dan akan terus membaca buku itu.
2. Beri hadiah
Anak terkadang tidak menyadari manfaat dari membaca buku. Maka itu, coba berikan mereka sesuatu sebagi sebuah hadiah. Contohnya membaca selama masa libur, bila mereka bisa membaca beberapa buku selam hari libur, berikanlah mereka hadiah.
3. Jadi pendongeng
Cobalah membacakan buku cerita bergambar seperti komik kepada anak. Bedakan suara setiap karakternya. Jangan buat anak fokus terhadap gambar, tapi buatlah mereka berpikir apa yang kan terjadi selanjutnya dalan sebuah kisah atau cerita.
4. Bikin anak aktif
Setelah Anda membacakan cerita dengan suara Anda, minta anak untuk mengambil salah satu peran dalam cerita. Dengan begitu, anak akan lebih memahami karakter cerita dan motivasi mereka untuk mengetahui cerita tersebut pun lebih besar.
5. Pergi ke toko buku
Sekali-kali, ajaklah anak ke toko buku agar mereka dapat memilih sendiri buku apa yang ingin mereka baca. (Pri/OL-06)
sumber: http://ibudanbalita.com/
1. Berlibur di rumah
Coba berikanlah buku menarik kepada anak, bukan tentang kegiatan atau hal-hal yang bisa mereka temui setiap harinya, melainkan cerita dari zaman atau waktu yang berbeda. Bila anak sudah mulai menemukan cerita yang disukai, mereka pun akan merasa penasaran dan akan terus membaca buku itu.
2. Beri hadiah
Anak terkadang tidak menyadari manfaat dari membaca buku. Maka itu, coba berikan mereka sesuatu sebagi sebuah hadiah. Contohnya membaca selama masa libur, bila mereka bisa membaca beberapa buku selam hari libur, berikanlah mereka hadiah.
3. Jadi pendongeng
Cobalah membacakan buku cerita bergambar seperti komik kepada anak. Bedakan suara setiap karakternya. Jangan buat anak fokus terhadap gambar, tapi buatlah mereka berpikir apa yang kan terjadi selanjutnya dalan sebuah kisah atau cerita.
4. Bikin anak aktif
Setelah Anda membacakan cerita dengan suara Anda, minta anak untuk mengambil salah satu peran dalam cerita. Dengan begitu, anak akan lebih memahami karakter cerita dan motivasi mereka untuk mengetahui cerita tersebut pun lebih besar.
5. Pergi ke toko buku
Sekali-kali, ajaklah anak ke toko buku agar mereka dapat memilih sendiri buku apa yang ingin mereka baca. (Pri/OL-06)
sumber: http://ibudanbalita.com/
Categories
cerdas kreatif
Bukan Sahabat Anak
Saat ini, televisi adalah pusat dari kehidupan anak-anak karena sering berperan sebagai tutor, babysitter, guru, dan penghibur yang bergabung menjadi satu. Semuanya bergantung pada televisi. Dampak buruknya anak kadang meniru apa yang dilihatnya di TV seperti sinteron, adegan kekerasan, berita kriminal.
Apakah televisi akan terus menguasai anak-anak tanpa ada yang bisa dilakukan? Tidak, kebiasaan tersebut bisa diubah. Apa yang harus dilakukan oleh orang tua? Ikuti tips berikut dan lakukan perubahan:
Apakah televisi akan terus menguasai anak-anak tanpa ada yang bisa dilakukan? Tidak, kebiasaan tersebut bisa diubah. Apa yang harus dilakukan oleh orang tua? Ikuti tips berikut dan lakukan perubahan:
- Mulailah dari sekarang. Banyak anak yang mempunyai kebiasaan menonton televisi sejak usia 2 tahun. Kebiasaan ini sangat berbahaya, namun bisa diubah dengan membuat kebiasaan lain yang lebih menarik. Lakukanlah sewaktu-waktu setiap beberapa hari.
- Letakkan televisi diruang yang jarang digunakan. Dengan televisi yang diletakkan jauh dari ruang keluarga, ruang tamu, ataupun ruangan yang paling sering digunakan, akan membuat anak-anak lebih sedikit menonton televisi dan lebih banyak melakukan hal yang lain bersama keluarga.
- Buatlah rencana satu malam tanpa televisi, sehingga keluarga bisa berkumpul bersama dan saling bercerita tentang kehidupan masing-masing.
- Jangan jadikan televisi sebagai babysitter, anak yang ditinggal sendiri di depan televisi akan memberikan efek yang tidak baik, karena televisi tidak akan bisa membalas teriakan anak-anak atau bisa saja anak-anak menonton acara dewasa.
- Buatlah rencana untuk menentukan apa yang akan keluarga tonton setiap malam, jadi orang tua juga bisa menyeleksi tontonan anak-anaknya.
- Carilah acara yang memang dibuat untuk anak-anak yang sesuai dengan umur, minat dan waktunya.
- Tontonlah bersama-sama sehingga orang tua juga bisa mengevaluasi tontonan anak-anak.
- Bantu anak-anak untuk menentukan mana yang nyata dan mana yang hanya rekayasa semata dan hindarkan segala adegan kekerasan.
- Temukan hiburan lain selain televisi. Jadikan buku bermutu sebagai hiburan utama bagi anda dan buah hati.
Categories
mendidik anak
Senin, 20 Desember 2010
Mengarahkan Perkembangan Emosi Anak
Balita butuh dukungan bagi perkembangan emosinya. Lima prinsip berikut ini perlu diketahui orang tua untuk mengembangkan emosi anak
- Tetapkan waktu bermain setiap hari dengan anak. Beri kesempatan pada anak untuk menentukan apa yang ingin ia lakukan bersama Anda. Tempatkan anak pada posisi pemimpin dan Anda pada posisi yang dipimpin.
- Luangkan waktu untuk memecahkan masalah bersama anak. Ketika anak merasa sedih karena tidak diajak bermain oleh temannya, bantu anak mencari penyebabnya, kemudian cari bersama pemecahannya. Acara semacam ini membantu anak belajar berpikir logis dalam mengatasi masalah emosinya, dan menumbuhkan kemampuannya untuk mengantisipasi, serta berkesempatan mengatasi masalah emosinya sendiri.
- Melihat masalah dari sudut pandang anak. Kalau kita sungguh-sungguh mendengarkan dan berempati terhadap anak, kita dapat memahami alasan anak melakukan segala sesuatu. Misalnya, saat anak mengamuk, Anda perlu mendengarkan alasan mengapa ia melakukan hal itu. Saat Anda paham betul perasaan anak, Anda mungkin sekali tidak akan ikut-ikutan marah
- Minimalkan masalah. Saat anakl merasa jengkel karena gagal menyusun balok menjadi bentuk gedung yang ia inginkan, misalnya, Anda dapat menunjukkan penyebab kegagalannya.
- Berikan batasan. Batasan memberi bimbingan dan rasa aman kepada anak. Menetapkan batasan dapat dikombinasi dengan waktu bermain bersama anak, khususnya ketika anak menunjukkan perilaku buruk.
Categories
mendidik anak
Langganan:
Postingan (Atom)