Senin, 20 Desember 2010

Mengarahkan Perkembangan Emosi Anak

Diposting oleh elda utami di 19.12 0 komentar
Balita butuh dukungan bagi perkembangan emosinya. Lima prinsip berikut ini perlu diketahui orang tua untuk mengembangkan emosi anak
  1. Tetapkan waktu bermain setiap hari dengan anak. Beri kesempatan pada anak untuk menentukan apa yang ingin ia lakukan bersama Anda. Tempatkan anak pada posisi pemimpin dan Anda pada posisi yang dipimpin.
  2. Luangkan waktu untuk memecahkan masalah bersama anak. Ketika anak merasa sedih karena tidak diajak bermain oleh temannya, bantu anak mencari penyebabnya, kemudian cari bersama pemecahannya. Acara semacam ini membantu anak belajar berpikir logis dalam mengatasi masalah emosinya, dan menumbuhkan kemampuannya untuk mengantisipasi, serta berkesempatan mengatasi masalah emosinya sendiri.
  3. Melihat masalah dari sudut pandang anak. Kalau kita sungguh-sungguh mendengarkan dan berempati terhadap anak, kita dapat memahami alasan anak melakukan segala sesuatu. Misalnya, saat anak mengamuk, Anda perlu mendengarkan alasan mengapa ia melakukan hal itu. Saat Anda paham betul perasaan anak, Anda mungkin sekali tidak akan ikut-ikutan marah
  4. Minimalkan masalah. Saat anakl merasa jengkel karena gagal menyusun balok menjadi bentuk gedung yang ia inginkan, misalnya, Anda dapat menunjukkan penyebab kegagalannya.
  5. Berikan batasan. Batasan memberi bimbingan dan rasa aman kepada anak. Menetapkan batasan dapat dikombinasi dengan waktu bermain bersama anak, khususnya ketika anak menunjukkan perilaku buruk.
sumber: http://www.ayahbunda.co.id/

10 Tips Memperbaiki Hubungan Dengan Buah Hati Anda

Diposting oleh elda utami di 19.06 0 komentar
Tips 1
CINTA ADALAH MODAL UTAMA. Cintai anak Anda apa adanya. Orangtua baik akan membuat anak merasa dirinya dicintai tak tak berhenti dicintai. Orangtua baik akan mencintai anaknya lepas bagaimana perilaku mereka. Meski, kadang mungkin Anda tak menyukai sebagian perilaku mereka, Anda tetap mencintainya. Tetapi sebenarnya, jika Anda mau jujur ada begitu banyak perbuatan anak yang baik dibandingkan yang tidak baiknya. Anak memang menjadi beban di satu sisi, tapi ketahuilah sebenarnya ada lebih banyak yang mereka berikan kepada kita setiap hari: senyuman, kegembiraan, atraksi joget dan nyanyinya.

MENGENALI KELEBIHAN ANAK ANDA dibandingkan dengan KEKURANGANNYA akan membuat Anda bangga pada anak Anda. Berantemnya mungkin membuat Anda pusing, tapi coba hey perhatikan sebenarnya mereka lebih banyak akurnya daripada berantemnya. Mungkin mereka juga menangis setiap hari, tapi sebenarnya lebih banyak waktu yang mereka habiskan tanpa air mata dibandingkan yang berurai air mata.

Tips 2
TEGASLAH PADA MEREKA. Bicaralah secara tegas kepada anak Anda setiap hari dan begitu mereka cukup umur dorong mereka untuk berbicara kepada diri mereka sendiri (mengajak berpikir tentang mengapa harus begitu dan begini).

Tips 3
TAK BERHENTI BELAJAR. Meningkatkan terus keterampilan pengasuhan Anda, dorong kemandirian anak Anda dan katakan padanya apa yang bisa dia akukan, daripada mengatakan yang tidak bisa ia lakukan. Seringkali tampak lebih cepat jika Anda yang melakukannya untuk anak Anda tetapi sebaliknya yang terbaik adalah biarkan anak Anda melakukannya sehingga ia dapat belajar dan menjadi lebih mandiri.

Baca buku-buku pendidikan anak diantara selain buku-buku lain yang Anda baca (kami menyediakan buku dengan judul "Sudahkah Aku Jadi Orangtua Shalih" dan "Yuk-Jadi Orangtua Shalih") dan setidaknya setahun sekali, hadiirlah seminar-seminar pendidikan anak.

Jangan pernah berkata TEORINYA MUDAH, PRAKTIKKNYA SUSAH. Perkataan ini membuat Anda terkungkung dan membuat Anda jadi semakin sulit berubah ke arah lebih baik. TAHUKAH ANDA, akan ada perbedaan pada diri kita dalam mendidik anak saat kita tak pernah baca buku pendidikan anak dan tak pernah ikut seminar dengan diantara kita yang sering baca buku pendidikan dan sering ikut seminar pendidikan.

Tips 4
SEDIAKAN WAKTU BERSAMA ANAK. Luangkan waktu untuk mendengarkan dan berbicara dengan setiap anak secara empat mata, ini adalah investasi terbesar yang dapat Anda buat dalam kehidupan anak Anda. Cara terbaik untuk menunjukkan bahwa Anda mencintai mereka. Kalimat-kalimat positif dari Anda memang bermanfaat. Tapi tahukah Anda, membuat mereka berbicara dan bukan kita yang bicara dampaknya bisa jadi jauh lebih bermanfaat untuk kesehatan emosional anak kita. Mereka merasa diakui secara utuh dan penuh.

Tips 5
FOKUS KE DEPAN, KE ARAH POSITIF. Beritahu anak Anda apa yang Anda ingin mereka lakukan bukan apa yang Anda tidak ingin mereka lakukan. Menggunakan metode pengasuhan positif, mengasuh lebih banyak berpengaruh dan mendapatkan hasil yang diinginkan lebih cepat. Ayah dan ibu, jika Anda tidak ingin anak Anda meninggalkan pakaian mereka di lantai berkatalah "Tolong gantung pakaianmu, nak." bukan "Jangan tinggalkan pakaianmu di lantai!"

Tips 6
MAAFKAN DIRI ANDA, TAPI TERUSLAH PERBAIKI. Biarkan diri Anda melakuakan kesalahan, Anda tidak akan pernah menjadi orangtua sempurna karena itu tidak benar-benar ada. Anda akan melakukan kesalahan, jangan khawatir, memaafkan diri sendiri dan belajar.

Tips 7
LAKUKAN SATU SAJA KEGIATAN MENYENANGKAN DENGAN ANAK. Ini adalah nasihat tentang pengasuhan. Lakukan setidaknya satu hal yang menyenangkan atau santai sejenak setiap hari, ini akan membantu Anda tetap segar dan memberikan Anda satu hari yang lebih menyenangkan.

Tips 8
BERIKAN PILIHAN PADA ANAK-ANAK. Mengatur situasi sehari-hari yang akan memungkinkan anak Anda untuk membuat pilihan, ini membantu dia mengembangkan kemandirian dan dapat mencegah banyak argumen di antara kalian berdua. Anak-anak berumur 18 bulan dapat diberikan kesempatan untuk memilih.

Tips 9
KONSISTEN! JANGAN ASAL CEPAT SELESAI. Yang penting berhenti nangisnya, tapi dengan cepat-cepat diajak ke warung atau di simpan di depan tv. Aduh… itu solusi yang merepotkan secara jangka panjang. Jangan membatasi diri dan konsisten dalam penerapan disiplin, bahkan jika Anda lelah. Sebuah solusi cepat pada hari ini sering menyebabkan masalah di masa mendatang.

Tips 10
CHILDREN SEE, CHILDREN DO! Perlu diingat bahwa anak Anda akan belajar lebih banyak dengan mencontoh daripada mendengarkan kata-kata Anda, sehingga cobalah memberikan contoh terbaik dalam segala hal. Jangan hanya membaca tips-tips pengasuhan di atas tapi harus mempraktikkannya. Pengasuhan yang baik membutuhkan tindakan.

by Yuk-Jadi Orangtua Shalih, Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari, Tania Diana Rossa, Chris
on Tuesday, June 29, 2010 at 12:51pm

Kamis, 02 Desember 2010

Tips Mendongeng

Diposting oleh elda utami di 01.44 0 komentar
Banyak manfaat dongeng sebelum tidur. Antara lain memberi teladan, mengembangkan kecerdasan emosi, spiritual, serta linguistik anak. Inilah kiat-kiat untuk menjadi pendongeng yang baik.
  • Pilih cerita bermutu seperti tema perdamaian, kasih sayang, semangat, serta nilai-nilai moral, disiplin dan sopan santun. Hindari cerita yang mengandung unsur kekerasan, iri hati, dan dengki.
  • Kembangkan improvisasi dengan bebas berimajinasi dan kreativitas Anda sendiri sesuai pesan utama. Anda dapat menggunakan alat peraga, misalnya boneka atau gambar.
  • Ciptakan suasana kondusif tempat bersuasana tenang, misalnya kamar tidur, agar anak dapat menyerap pesan di dalam cerita.
  • Gunakan vokal dan intonasi yang jelas. Tidak perlu berteriak dan memaksakan diri membuat suara-suara aneh untuk menekankan tokoh tertentu.
  • Lakukan kontak mata dengan anak, ungkapkan perhatian dan kasih sayang Anda selama mendongeng. Misalnya, sesekali mendekapnya dengan erat.
  • Berbagi dengan Balita. Selesai mendongeng, diskusikan pesan di dalam cerita agar dia dapat menyerap pesan dengan baik. 
sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/Balita/tips.mendongeng/001/005/483/19/3

Manis Menegur Si Kecil

Diposting oleh elda utami di 01.42 0 komentar
Namanya juga anak-anak, pasti ada tindakannya yang membuat orang tua gemas dan ingin marah. Ketika perilaku balita dianggap sudah melewati batas kesabaran atau membahayakan dirinya dan orang lain, teguran itu perlu. Ini tipsnya.

Menegur dan mendisiplinkan anak perlu agar anak tahu batas-batas perilakunya, mana yang benar dan yang salah. Namun dalam menegur ada beberapa aturannya:
  • Sikap tegas akan membuat anak tak ingin melanggar aturan. Sedangkan sikap galak hanya membuat anak takut. Katakan apa yang tidak boleh dilakukan dengan nada bicara yang tidak menekan dan jelas, sehingga anak dapat memahaminya dengan baik.  
  • Hindari kata-kata negatif seperti “Jangan” atau “Tidak boleh”. Lebih baik gunakan kalimat positif, “Ayah lebih senang jika....”.
  • Tekankan pada perilaku anak, bukan pada pribadinya. Misalnya, “Ibu marah karena kamu memukul teman.” Jangan katakan, “Kamu sukanya membuat ibu marah terus.”
  • Berteriak hanya untuk menghentikan seketika perilaku balita yang berbahaya, misalnya menyentuh api, bukan untuk memarahi anak.  Katakan, “Stop!” Jangan disambung, “Kamu nakal!” Tanyai balita mengapa dia mau memegang api, lalu jelaskan alasan Anda melarangnya.    
  • Hindari gertak sambal. Jika Anda menegur sekali, Anda bisa mengulanginya lagi satu kali. Jika teguran Anda masih tidak dia hiraukan, pertimbangkan hukuman secara bijak, yakni dengan “mengambil” apa yang menjadi kesenangan anak.
Pastinya menegur atau memarahi sampai memukul bukan merupakan hukuman yang efektif untuk balita. Jika Anda sudah terlanjur marah atau emosi, tenangkan diri Anda dulu sebelum memarahi balita Anda.
 
sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/Balita/tips.menegur.balita/001/005/459/17/3

Balita Berani Berenang

Diposting oleh elda utami di 01.37 0 komentar
Basah terciprat air merupakan langkah awal balita berani berenang. Balita butuh pengalaman lebih jauh dengan air. Balita sudah dapat Anda berikan penjelasan tentang air, sembari bersentuhan langsung dengan materi yang sangat menantang ini. Eksplorasi secara langsung ini menjawab rasa ingin tahu balita tentang air.

Berenang adalah sarana terbaik bagi balita untuk mengenal lebih jauh tentang air. Tentu bukan berenang sungguhan, tapi sekedar kecipak-kecipuk di kolam renang atau cukup di dalam kolam renang plastik. Ketika bermain ciprat-ciprit air, siptakan suasana santai dan menyenangkan agar dia tidak takut ketika tubuhnya basah.

Sebelum mengajak balita berenang perhatikan hal-hal berikut ini:
  • Pilih lokasi dangkal, khusus untuk anak kira-kira 30 menit.
  •  Kebersihan kolam renang terjaga baik.
  • Rompi pelampung untuk keamanan anak. Kenakan rompi yang pasdi badan anak agar tidak mudah lepas. Hindari ban pelampung ketika ban terguling.
  • Jangan terlalu lama berendam. Lakukan bertahap, misalnya kali pertama cukup 15 menit. Di kesempatan lain menjadi 20 menit. Namun upayakan tidak lebih dari setengah jam untuk anak usia ini.
  • Pastikan balita selalu berada dalam rengkuhan Anda, agar tidak ada air yang masuk ke dalam mulut atau telinganya.
  • Jangan pernah tinggalkan balita bermain sendiri di sekitar kolam renang walaupun kedalaman kolam sangat dangkal.  
sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/Balita/balita.berani.berenang/001/005/319/12/3

Balita Agresif

Diposting oleh elda utami di 01.35 0 komentar
Ada balita yang suka memukul dan melempar mainan, jika tahu pemicunya, Anda tepat menghadapinya.

Siapa yang tidak risau melihat balitanya berubah menjadi monster kecil, yang suka memukul, menjambak atau melempar segala benda? Dr.Louise Porter, psikolog, peneliti dan penulis buku Children Are People Too, mengatakan tidak selalu tindakan balita seperti itu mengacu pada agresivitas. Pada balita normal, melalui riset ditemukan ada beberapa faktor yang memicu balita berperilaku kasar atau cenderung agresif.

Mengapa balita berperilaku begitu?
  • Anak usia 1-3 tahun kerap kali tak tahu cara tepat berperilaku. Misalnya, balita usia 13 bulan atau usianya lebih muda, tak jarang sulit menyatakan penolakan dengan komunikasi verbal yang jelas. Yang terjadi, jangankan bilang tidak mereka berteriak keras sambil menghentakkan kaki dan tubuhnya. Seringkali pula si balita mengungkapkan penolakan dengan cara memukul atau mendorong Anda atau pengasuh yang sedang meminta persetujuannya.
  • Balita kerap kali tidak bisa mengendalikan diri. Misalnya, saat ia sedang berlarian bersama kaka atau sepupunya. Didorong  rasa gembira yang meluap-luap, ia akan menabrakkan dirinya  pada sofa atau orang lain. Tentu saja tak berhenti di sini, akan terjadi kehebohan ketika ini menyebabkan anak lain kesakitan atau kesal, terjadilah pertengkaran.
  • Rentang ingatan yang masih pendek. Baru saja diberitahu agar tidak memukul untuk bilang “tidak,” belum lewat sehari, ia akan mengulangi lagi.
  • Kebutuhan balita untuk belajar dengan praktik langsung (learning by doing). Anda tidak perlu heran, apabila memberitahunya agar tidak menumpahkan makanan, ia malah sengaja menumpahkan isi sendok makannya ke lantai karena ingin melihat langsung akibat perilakunya. Adakah cara ampuh mengatasi perilaku kasarnya? Tentu saja ada! Ketidaktahuan, ketidakmampuan mengendalikan diri, dorongan untuk belajar dan ingatannya yang masih terbatas bisa diatasi dengan memberinya penjelasan dan bimbingan berupa contoh.
sumber: http://www.ayahbunda.co.id/artikel/Balita/Psikologi/balita.agresif/001/007/365/2

Menghadapi Balita Agresif

Diposting oleh elda utami di 01.33 0 komentar
Cara jitu menghadapi balita agresif adalah memberinya petunjuk, memperlihatkan cara dan panduan. Orang tua tak perlu mendisiplinkan anak dengan cara menghukum, atau terlalu banyak memberikan imbalan. Tentu saja, tidak mudah menghadapi dengan kesabaran tinggi pada balita yang sedang melemparkan mainan. Tetap sabar dan tenang menghadapinya. Cara Anda ini memperlihatkan ada cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah.

Anda perlu memperlakukan balita yang berulah bahkan yang tidak bisa mengendalikan perilaku kasar dan cenderung agresif tanpa amarah dengan cara:
  • Afeksi. Pelukan hangat, senyum dan lapang dada merupakan kebijaksaan orang tua yang paling dasar. Ini juga contoh terbaik bagi balita supaya bisa beralih dari balita yang tidak terkendali menjadi balita yang lembut hati dan berperilaku baik.
  • Perhatian. Tak jarang menjambak rambut ibu atau berteriak di telinga ayah adalah upaya si balita cari perhatian. Perhatian yang cukup dan komunikasi dua arah yang lancar mengobati hobi menjambak jadi hobi membelai ibu.
  • Bimbingan. Bermacam perilaku agresif balita didasari kekurangtahuan dan keterbatasan balita, maka balita sebenarnya tak selalu perlu diperingatkan dengan nada marah ketika memukul orang lain. Ajarkan cara tepat berperilaku. Apabila balita terlanjur memukul teman, anggaplah ini kesempatan emas bagi Anda untuk mengajarkannya minta maaf.
  • Kesabaran. Sabar ada batasnya. Ketika menghadapi balita, harus punya beragam trik agar tidak kelewat banyak melarang atau memarahi tapi tetap bersikap tegas. Meski proses ini perlu waktu, namun bila dilakukan konsisten akan dapat memperoleh hasil yang baik.
Berikut tips  untuk Anda: 
  • Bila: Balita berteriak sambil memukul untuk menolak mandi.
    Lakukan: Anak usia 1-3 tahun belum mengenal konsep waktu sehingga peralihan kegiatan belum bisa dipahaminya. Anda menghidar saja dari kemungkinan kena pukulannya. Kemudian beritahukan bahwa Anda hanya ingin membantunya mandi.
  • Bila: Balita berlarian sambil berteriak saat berkejaran dengan sepupunya. Tak jarang menjerit sambil melompat dan melempar diri ke bantal karena gembira yang meluap. Akhirnya menabrak sepupu hingga menangis. 
    Lakukan: Ajak anak duduk dan beri ia pelukan untuk meredakan tangisnya. Sambil menawarkan minum, beri ia pengertian bahwa perilakunya membahayakan dirinya dan orang lain. Anda perlu menyediakan ruang gerak yang cukup untuk anak tipe ini. Di waktu yang sama, ajarkan agar ia mengatur nafas dahulu sebelum berlari, melompat atau menerjang tumpukan bantal. Secara bertahap ia akan merasakan manfaat olah napas ini, karena ia berpikir terlebih dahulu sebelum beraksi.
  • Bila: Masih saja melempar barang untuk tanda tidak setuju walaupun Anda sudah memberitahu anak agar bicara langsung bila hendak menolak, atau dengan memberitahu keinginannya kepada pengasuh dan menghindari cara melempar barang atau memukul.
    Lakukan: Tak perlu bosan memberitahu balita berkali-kali. Pengulangan adalah cara belajar balita yang paling mudah. Selain itu, ia butuh contoh nyata dari orang sekitarnya, terutama Anda. Apabila Anda melarangnya melempar mainan sebaiknya tidak melakukannya demi alasan apa pun.
  • Bila: Balita membuang makanan dari sendok dan piring makannya, padahal berkali-kali Anda melarangnya. 
    Lakukan: Beri balita kesempatan membuang makannya satu kali, siapkan playdough atau soft toys untuk eksperimen lempar-ambil balita. Ia hanya butuh kesempatan melihat langsung akibat dari perilakunya. 
sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/Balita/menghadapi.balita.agresif/001/005/298/12/3

Si Kecil Ingin Berenang

Diposting oleh elda utami di 01.30 0 komentar
Hingga usia satu tahun, bayi Anda belum berkenalan lebih jauh dengan air? Sudah saatnya mengenalkannya dengan air dan kolam renang.

Berenang adalah sarana terbaik bagi anak untuk mengenal lebih jauh tentang air. Bagi si satu tahun, konsep berenang bisa diartikan dengan sekadar bermain air di kolam renang atau di kolam renang plastik.

Sebelum mengajak balita Anda berenang, perhatikan hal-hal berikut:
  • Pilih lokasi dangkal, khusus untuk anak, kira-kira 30 cm.
  • Kebersihan kolam renang terjaga baik.
  • Kenakan rompi pelampung yang pas untuk keamanan anak. Hindari ban pelampung karena balita akan lebih mudah terjungkal ketika ban terguling.
  • Jangan terlalu lama berendam. Lakukan secara bertahap, namun usahakan tidak lebih dari setengah jam untuk anak usia 1 tahun.
  • Pastikan balita Anda selalu berada dalam rengkuhan Anda, agar tidak ada air yang masuk ke dalam mulut atau telinganya.
  • Jangan pernah tinggalkan anak bermain sendiri di sekitar kolam renang walaupun kedalaman kolam sangat dangkal.

Ciptakan suasana menyenangkan dan santai agar balita Anda tidak takut ketika tubuhnya basah dan terciprat air. Tentunya ini akan menjadi pengalaman menyenangkan untuknya!

sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/Balita/tips.belajar.berenang.untuk.si.satu.tahun/001/005/126/4/3

Menolak Halus Keinginan Si Kecil

Diposting oleh elda utami di 01.27 0 komentar
Seringkali orang tua harus melarang balita melakukan sesuatu yang diinginkannya demi kebaikan, penanaman etika moral dan disiplin. Namun semakin Anda melarang, maka balita akan semakin merengek. 

Ini dia tiga kalimat tolakan jitu ketika menghadapi balita.

Kebanyakan melarang memang bisa membuat anak menjadi tidak kreatif dan takut mencoba. Namun jika memang permintaannya benar-benar tidak bisa dipenuhi, cobalah untuk melarangnya dengan bahasa yang halus. Pakar psikologi anak, Barbara Coloroso dalam bukunya “Kid's Are Worth It” memberi 3 cara halus menolak permintaan balita dengan mengatakan:
  1. “Boleh! Tapi tidak sekarang, ya...” Kalimat tersebut mengurangi kesan Anda kebanyakan mengatakan “tidak” kepadanya, serta memperkecil keinginan balita memaksa. Anda pada dasarnya memperbolehkan, hanya tidak saat itu.
  2. “Tunggu sebentar...” Kalimat tersebut memberi Anda tenggang waku untuk berpikir mencari alasan. Penundaan juga membuat balita melupakan keinginannya yang sebetulnya tidak Anda setujui.
  3. “Yakinkan ibu atau ayah dulu, kalau kamu bisa...” Kalimat tersebut membuat balita tertantang untuk menunjukkan berbagai hal yang mampu dilakukannya, sampai akhirnya balita melupakan keinginannya tersebut.

Jika perlu, berikan alasan yang kuat mengapa Anda melarangnya, agar balita mengerti apa yang benar dan salah.


sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/Balita/mempersiapkan.balita.tidur.sendiri/001/005/243/10/3

10 Cara Agar Balita Cinta Buku

Diposting oleh elda utami di 01.20 0 komentar
Walaupun balita belum dapat membaca, Anda dapat mengajarnya membaca dan mencintai buku. Kemampuan membaca dan mencintai buku penting ditanamkan pada anak-anak sejak usia dini. Karena, kegiatan membaca bersama anak, penting bagi pembentukan dasar diri balita, juga untuk keseluruhan proses belajar balita, kelak.
Berikut ini cara-cara mudah yang dapat Anda terapkan .
  • Memberi buku-buku cerita yang menarik. Pilihlah buku yang terbuat dari kertas karton tebal dan tahan air, sehingga tidak mudah rusak jika dibuka-buka maupun dimainkan. Cari buku-buku dengan gambar dan warna yang menarik serta sedikit tulisan.
  • Membuat perpustakaan mini. Buatlah perpustakaan mini dengan suasana yang nyaman. Sediakan karpet atau berbagai bantalan di dekat rak tempat balita menyimpan buku-bukunya. Rak buku mudah dijangkau oleh balita serta tidak membahayakannya.
  • Membacakan cerita secara berkala. Sediakan waktu secara berkala untuk membacakan cerita bagi balita, seperti sebelum tidur. Jika mungkin, buatlah alat peraga sederhana untuk menunjang cerita. Misalnya, boneka tangan yang dijadikan sebagai tokoh cerita.
  • Bermain tebak-tebakan cerita. Ketika membacakan sebuah cerita pada balita, berhentilah pada satu titik tertentu ketika cerita mengarah ke satu arah, lalu tanyakan apa yang terjadi dengan tokoh utama menurut balita. Dengan cara ini ia terbiasa mengarang sebuah cerita sendiri
  • Membacakan apa saja. Jangan hanya berhenti pada buku cerita. Bacakan apa saja yang dapat Anda baca dengan suara keras. Misalnya, resep makanan yang Anda buat, atau amplop surat yang Anda terima. Selain itu, tunjuk tulisan apa saja yang terpampang di jalan dan bacakan dengan keras.
  • Menciptakan suatu tokoh. Carilah serial cerita yang sangat disukai balita, buatlah tokoh tersebut sebagai tokoh panutan yang dikenal seluruh keluarga, sehingga akan sering disebut-sebut dalam berbagai kegiatan sehari-hari. Dengan cara itu, secara tidak langsung, sang tokoh pun mengajarkan berbagai nilai pada balita.
  • Meminta balita membaca cerita. Sekali-sekali mintalah balita memilih buku cerita yang disukainya, lalu biarkan ia membacanya untuk Anda. Biarlah anak bercerita sesuai apa yang ingin diceritakannya dan jangan melontarkan kritik.
  • Membuat buku cerita bersama. Biasakan untuk menanyakan cerita dibalik setiap gambar yang dibuatnya, lalu menuliskan cerita tersebut di bawah gambarnya. Jadikan satu lembaran-lembaran gambar beserta ceritanya tersebut, lalu dijilid.
  • Mengajak bermain huruf dan angka. Berbagai mainan dapat merangsang balita untuk mengenal huruf dan angka. Ajaklah ia memainkannya. Misalnya, minta dia untuk mencari dua kartu dengan angka atau huruf yang sama bentuknya. Atau, pasanglah kertas bertuliskan nama-nama benda pada benda yang ada di sekitarnya. Permainan-permainan sederhana ini merupakan upaya awal balita untuk dapat belajar membaca.
  • Memperlihatkan asyiknya membaca. Biarkan balita melihat betapa asyiknya Anda membaca berbagai buku. Tunjukkan pada anak bahwa membaca sangat menyenangkan
sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/Balita/10.cara.agar.balita.cinta.buku/001/005/184/6/3
 

rumahku sekolahku... Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez