Selasa, 30 November 2010

Si Kecil Mau Berbagi

Diposting oleh elda utami di 01.16 0 komentar
Anak-anak di usia prasekolah lebih mudah untuk diajarkan hidup bersosialisasi. Persahabatan dan kegiatan berkelompok merupakan hal yang paling mereka gemari. Pada saat inilah Anda dapat mengajarkan sifat murah hati pada si kecil, seperti berbagi makanan atau bergantian bermain ayunan.
Tentu saja kita tidak dapat mengharapkan sikap yang konsisten dari anak seusia ini. Anak-anak usia prasekolah lebih memikirkan dirinya sendiri. Mereka juga sangat menjaga milik pribadinya sedemikian rupa sehingga tidaklah mudah bagi mereka untuk berbagi begitu saja. Mungkin, bagi kita orang dewasa, apalah artinya boneka atau mobil-mobilan, namun bagi anak-anak benda-benda tersebut sangat berarti dan mereka akan menjaga dan mempertahankannya sedemikian rupa karena barang-barang tersebut merupakan "harta berharga" mereka.
Yang jelas, ada saat-saat di mana mereka bisa bersikap murah hati. Nah, saat itulah kesempatan baik bagi Anda untuk memuji dan memberi dukungan atas kebaikan hati yang mereka lakukan terhadap sesama temannya.

CARA EFEKTIF:
1. Memberi Contoh. Misalnya, saat makan siang tanyakan padanya apakah dia mau roti yang sedang Anda makan dan katakan padanya bila dia mau Anda akan membaginya separuh. Melakukan kegiatan yang menyenangkan bersama-sama juga merupakan salah satu cara yang baik. Misalnya mencuci mobil atau menyiram tanaman.
2. Mengenal kebutuhan orang lain. Misalnya saat dia mengatakan ingin cokelat, Anda dapat memintanya untuk berpikir, kira-kira menurut dia apa yang Anda inginkan. Hal ini akan membuat anak terbiasa memikirkan bahwa orang lain pun mempunyai keinginan dan keperluan. Dengan cara demikian, secara tidak langsung Anda mengajarkan anak untuk tidak egois, tidak mementingkan diri sendiri, dan peka akan kebutuhan orang lain.
3. Kita tidak harus selalu berbagi. Memang, ada saat di mana kita perlu berbagi tetapi ada juga saat tidak perlu berbagi. Sebagai contoh, katakan padanya. temannya hanya dapat meminjam mainannya tetapi tidak berarti dapat membawa mainannya ke rumahnya.
4. Perlihatkan bahwa Anda tak menyukai sikap egois. Teguran yang tegas, konsisten, namun tidak kasar, akan mengajarkan pada anak bahwa di dalam keluarga diterapkan sifat murah hati. Anda dapat mengatakan padanya, Anda tidak senang melihat dia tidak mengizinkan adiknya ikut memainkan boneka atau mobil-mobilan miliknya.
Katakan, di dalam keluarga harus dibiasakan memiliki sifat berbagi. Jadi, dia harus memberi kesempatan kepada adik untuk ikut bermain. Tapi ingat, hindari memberi hukuman karena hal tersebut hanya akan membuat dia semakin membangkang.
5.Beri pujian. Pada saat anak mau berbagi, ungkapkan rasa senang dan bangga Anda atas sikap si kecil. Sikapnya yang manis itu pantas diberi pujian dan dengan demikian secara perlahan-lahan sikap baik hati dan murah hati akan melekat pada dirinya.
6. Memang bukan hal mudah untuk berbagi apa yang kita miliki dengan orang lain.
Anda pun tidak akan mengizinkan mobil baru Anda dikendarai oleh tetangga bukan? Demikian juga halnya dengan si kecil.
Pasti ada mainan-mainan tertentu yang paling digemarinya. Apalagi kalau mainan tersebut baru saja dibeli. Dalam hal ini, Anda dapat mengatakan pada si kecil untuk menyimpannya bila ada temannya yang akan bermain ke rumah dan katakan padanya, dia tidak harus selalu berbagi semua mainan dengan temannya. Ia bisa memilih mainan yang lain untuk dapat dimainkan bersama-sama.
7. Salah satu cara lain yang juga efektif adalah belajar dari teman seusia.
Usahakan agar Anda tidak selalu melibatkan diri pada saat mereka berebut mainan. Percayalah, pada akhirnya, dengan sendirinya, anak-anak belajar cara berkompromi karena mereka akan menyadari bahwa bila mereka egois, maka teman-teman tidak akan mau bermain dengannya.
8. Bila si kecil bersikeras tidak mau berbagi dan hal ini merupakan hambatan utama baginya, selidiki penyebabnya. Apakah Anda baru saja pindah rumah? Apakah dia baru saja mulai masuk sekolah (taman bermain)? Atau apakah binatang peliharaan kesayangannya baru saja mati? Pada masa transisi, sikap posesif anak-anak akan lebih menonjol. Hal ini disebabkan oleh rasa kehilangan karena baru saja dia memperoleh sesuatu yang dia sayangi tiba-tiba dia harus kehilangan. Beri dukungan dan bersama-sama cari jalan keluar mengatasi masalah yang mengganggunya.

Sumber : http://tabloidnova.com/Nova/Tips/Agar-Si-Kecil-Murah-Hati

Cerdas Memilih Dongeng Anak

Diposting oleh elda utami di 01.03 0 komentar
Manfaat Dongeng Anak
Mendongeng untuk anak merupakan salah satu cara untuk membangun komunikasi yang erat antara orangtua dan anak. Selain itu bisa meningkatkan kemampuan memori anak pada masa usia keemasan (golden age).
Dongeng anak dapat juga dijadikan sebagai ajang pembelajaran budi pekerti, disiplin dan etika pada anak sejak usia dini. Oleh karena itu, usahakan sedini mungkin bagi kita mendongeng untuk anak. Bila perlu sejak anak masih dalam kandungan.
Adakalanya orang tua tidak pandai dalam mendongeng. Tenang saja. Saat ini sudah banyak beredar buku dongeng anak. Berbagai judul maupun kemasan dapat dengan mudah kita dapatkan.

Bermacam Buku Dongeng
Ada buku dongeng anak yang terbuat dari kain, sehingga aman untuk anak yang masih bayi. Ada yang hardcover dengan banyak gambar dan warna-warni yang beragam dan cerah menarik mata anak. Ada juga yang tipis dan kecil layaknya buku saku yang bisa dibawa ke mana-mana.
Untuk jenis dongeng juga beragam. Ada fabel (dongeng binatang), dongeng fantasi, ataupun juga dongeng legenda turun temurun yang sudah ada dari zaman kita masih kecil. Isi buku dongeng anak juga beraneka. Lebih banyak gambar ilustrasi namun ada juga yang komposisi antara tulisan cetak dan ilustrasi cerita berimbang

Menentukan Buku Dongeng Anak
Bila Anda tak mengikuti perkembangan buku dongeng anak. Tenang saja. Berikut ini tips untuk mencari dan menentukan buku dongeng untuk anak Anda:
  1. Sesuaikan umur anak dengan buku yang akan kita bacakan.
  2. Perhatikan kualitas sampul dan isi buku. Apakah warnanya luntur di tangan atau kertas terlalu tajam sehingga bisa melukai anak.
  3. Untuk anak balita dan usia awal sekolah pilihlah buku dongeng dengan banyak gambar dan warna-warna cerah.
  4. Bacalah dulu secara keseluruhan buku dongeng dengan seksama. Bila ada kata umpatan atau gambar yang tak layak dilihat anak-anak lebih baik singkirkan jauh-kauh buku tersebut.
  5. Mendongenglah kapan saja dan dimana saja. Jangan menunggu hanya ketika anak hendak tidur.  
  6. Bangun komunikasi dua arah dengan anak. Jangan sampai anak hanya mendengarkan secara pasif. Selipkan juga pelajaran moral dan etika pada anak.
  7. Tunjukkan anak gambar yang ada di dalam buku. Ajak anak untuk melanjutkan isi dongeng sesuai dengan imajinasinya. Tak masalah bila isi dongeng versi anak jauh melenceng dari cerita dalam buku.
  8. Lakukan kontak fisik pada anak ketika mendongeng. Belai, elus, peluk ataupun cium. Bangun kedekatan emosi antara anda dan anak.
Mudah bukan? Mulai sekarang jangan ragu lagi. Segeralah mendongeng untuk anak. Dan nikmatilah saat-saat menyenangkan bersama anak Anda.

dikutip dari: www.anneahira.com

Bunda, Mari Mendongeng...

Diposting oleh elda utami di 00.53 0 komentar
Saat ini banyak orangtua yang tidak menyadari pentingnya daya imajinasi pada anak. Pada umumnya orangtua hanya mengajarkan anaknya membaca dan berhitung saat mereka balita.
Demikian hal tersebut dinyatakan oleh Yoshimi Hori, salah seorang pendiri Jakarta Japan Network (J2net) dalam acara seminar dan workshop anak, buku, dan dunia dongeng di The Japan Foundation, Jakarta, Selasa (3/3). Padahal, menurutnya kemampuan imajinasi pada dunia nyata sangat penting untuk berpikir kreatif dalam merencanakan sesuatu dan berkomunikasi dengan baik.

Sebenarnya banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dari cerita anak, diantaranya adalah : 

1. Cerita adalah cara paling pas untuk mendisiplin anak
Di Nepal, anak-anak tidak didisiplinkan melalui hukuman fisik karena para ibu tidak suka melihat anak-anak murung atau menangis. Sebaliknya, mereka mengontrol perilaku anak lewat cerita. Ternyata cara ini cukup berhasil.

2. Mempererat ikatan dan komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak.
Anak-anak paling suka mendengarkan cerita anak. Jika kita lakukan setiap hari, maka cara ini dapat membuat kita semakin mengenal anak kita dan sebaliknya. Kalangan ahli psikologi menyarankan agar orangtua membiasakan mendongeng untuk mengurangi pengaruh buruk alat permainan modern. Hal itu dipentingkan mengingat interaksi langsung antara anak balita dengan orangtuanya dengan bercerita sangat berpengaruh dalam membentuk karakter anak menjelang dewasa.

3. Mengasah daya pikir, kreatifitas dan imajinasi
Anak dapat membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang didengarkan. Ia dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang muncul dari dongeng tersebut. Lama-kelamaan anak dapat melatih kreativitas dengan cara ini. Anak yang biasa mendengarkan cerita, akan lebih mudah mengungkapkan isi hati dan pemikirannya dengan kata-kata, lisan maupun tertulis. Dia akan memiliki banyak kosa kata.

4. Cerita anak merupakan media yang efektif untuk menanamkan berbagai nilai dan etika
Berbagai nilai seperti kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja keras, hingga empati maupun berbagai kebiasaan sehari-hari seperti pentingnya makan sayur dan menggosok gigi. Anak juga diharapkan dapat lebih mudah menyerap berbagai nilai tersebut, karena tidak bersikap memerintah atau menggurui, sebaliknya para tokoh cerita dalam dongeng tersebutlah yang diharapkan menjadi contoh atau teladan bagi anak. 

5. Cerita anak dapat melatih Multiple Intelligences
Melalui dongeng, jelajah cakrawala pemikiran anak akan menjadi lebih baik, lebih kritis, dan cerdas. Anak juga bisa memahami hal mana yang perlu ditiru dan yang tidak boleh ditiru. Hal ini akan membantu mereka dalam mengidentifikasikan diri dengan lingkungan sekitar disamping memudahkan mereka menilai dan memposisikan diri di tengah-tengah orang lain. Sebaliknya, anak yang kurang imajinasi bisa berakibat pada pergaulan yang kurang, sulit bersosialisasi atau beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

6. Sebagai langkah awal untuk menumbuhkan minat baca anak.
Setelah tertarik pada berbagai cerita anak, mereka diharapkan mulai menumbuhkan ketertarikannya pada buku. Diawali dengan buku-buku cerita yang sering didengarnya, kemudian meluas pada buku-buku lain seperti buku pengetahuan, sains, agama, dan sebagainya.
Terlepas dari banyaknya manfaat tersebut, hendaknya kita tetap harus berhati-hati. Jika tidak teliti, cukup banyak cerita anak yang rawan menjadi teladan buruk bagi anak-anak. Hal ini disebabkan muatan yang terkandung harus dipertimbangkan dengan kondisi psikologi yang mungkin diserap oleh sang anak, Jangan sampai terjadi kesalahan pemahaman dari cerita tersebut, yang dimaksudkan positif malah menjadi negatif…

Dikutip dari: http://febryan.com/?p=377

Investasi Pendidikan Untuk Anak, Pilih Mana??

Diposting oleh elda utami di 00.23 0 komentar
Dalam menyiapkan dana pendidikan anak, sebetulnya tidak hanya perlu diketahui tentang bagaimana menghitung anggaran untuk persiapan dana pendidikan mereka, tapi juga produk investasi apa yang sebaiknya dipilih. Sebagai contoh, Anda sudah melakukan perhitungan dan mendapatkan bahwa Anda harus menabung sebesar Rp 100 ribu per bulan untuk persiapan dana pendidikan anak Anda. Sekarang pertanyaannya, kemana uang Rp 100 ribu itu harus ditabungkan? Ke Tabungan di Bank, beli emas, beli reksadana, buka asuransi pendidikan, atau ke mana lagi? Mari kita bahas alternatif investasi apa saja yang bisa dipilih orang tua dalam mempersiapkan dana pendidikan anak mereka dan apa kelebihan serta kekurangannya masing-masing.
1. Tabungan di Bank
Produk ini adalah produk yang paling sering dipilih orang tua dalam menyiapkan dana pendidikan anak mereka. Prosesnya mudah: Anda tinggal ke bank, membuka rekening tabungan, dan memasukkan uang Anda ke situ. Pada saat ini, bunga bank berkisar sekitar 8 ­ 9 persen per tahun. Bunga tersebut, akan dipotong lagi untuk pajak. Bila saldo Anda Rp 7,5 juta ke bawah, maka pajak yang harus Anda bayar adalah 15 persen dari bunga. Tapi kalau saldo tabungan Anda di atas Rp 7,5 juta, maka pajak yang harus Anda bayar adalah 20 persen dari bunga.
Apa sih keuntungannya kalau Anda menggunakan produk ini sebagai alat investasi untuk persiapan dana pendidikan anak Anda? Yang jelas uang yang Anda masukkan tidak akan berkurang. Ini karena hasil investasi yang Anda dapatkan pada tabungan bersifat pasti, yaitu sekitar 8-9 persen per tahun sebelum dipotong pajak. Wah, itu sih saya sudah tahu begitu mungkin pikir Anda. Tetapi memang hanya itu saja kok kelebihannya. Tidak ada kelebihan lain.
Kekurangannya? Apabila Anda menabung secara rutin setiap bulan, maka bila Anda meninggal dunia, setoran tabungan rutin yang biasa Anda lakukan terancam berhenti. Sebagai contoh, Anda menabung sebesar Rp 100 ribu per bulan ke tabungan itu. Uang Rp 100 ribu itu bersumber dari penghasilan Anda setiap bulannya. Nah, bila Anda meninggal dunia, maka penghasilan Anda akan berhenti. Bila penghasilan Anda berhenti, berhenti pulalah setoran sebesar Rp 100 ribu itu. Iya kan? Bila setoran Anda berhenti, maka dana pendidikan yang Anda persiapkan terancam tidak bisa terpenuhi nantinya.
Karena itulah muncul yang namanya produk Tabungan Pendidikan. Produk ini sebetulnya sama saja dengan produk tabungan biasa, hanya saja tabungan ini dilindungi dengan asuransi jiwa. Bagaimana cara kerjanya? Sederhana: Anda menyetor jumlah uang tertentu setiap bulannya. Bila Anda meninggal dunia, maka setoran tabungan rutin yang biasa Anda lakukan akan digantikan oleh pihak ketiga (dalam hal ini perusahaan asuransi), sehingga dana pendidikan tersebut tetap akan tersedia kelak. Hanya saja perlu diketahui bahwa produk ini biasanya memberikan suku bunga yang lebih rendah dibanding suku bunga pada tabungan biasa. Mungkin karena produk ini juga dilindungi dengan asuransi jiwa.
2. Deposito
Bila Anda ingin menabung untuk anak Anda secara sekaligus (lump sum), maka deposito bisa Anda jadikan alternatif produk investasi Anda. Tetapi bila Anda ingin menabung secara bulanan ­ katakan ­ Rp 100 ribu per bulan, maka akan sulit untuk membuka deposito. Pasalnya, kebanyakan bank mensyaratkan jumlah minimal sebesar Rp 1 juta untuk bisa membuka deposito.
Apa keuntungannya bila membuka deposito? Produk ini hampir sama dengan tabungan, hanya saja suku bunga yang Anda dapatkan lebih besar. Pada saat ini, suku bunga deposito adalah sekitar 11-12 persen per tahun. Hanya ya itu tadi, kebanyakan bank mensyaratkan jumlah minimal sebesar Rp 1 juta untuk bisa membuka deposito. Jadi kalau saldo tabungan Anda sudah mencapai sekitar Rp 1 juta, tidak ada salahnya Anda masukkan ke deposito untuk mendapatkan bunga yang lebih besar dibanding bunga tabungan.
Hanya saja, deposito tidak seperti tabungan yang bisa diambil sewaktu-waktu. Pada deposito, uang Anda akan terkunci untuk jangka waktu tertentu. Tapi kalau Anda menabung untuk persiapan dana pendidikan anak, tentu saja ini bukan masalah. Toh uangnya baru akan Anda ambil ketika anak Anda akan masuk sekolah. Jadi saran saya, kalau saldo rekening dalam tabungan Anda sudah mencapai jumlah Rp 1 juta atau lebih, sebaiknya pindahkan ke dalam deposito untuk mendapatkan hasil yang lebih tinggi dibanding tabungan.
3. Tanah
Bila Anda memiliki jumlah dana yang cukup besar, Anda bisa melakukan investasi untuk persiapan pendidikan anak Anda dengan membeli sebidang tanah.
Apa sih kelebihannya bila Anda membeli tanah untuk persiapan pendidikan anak? Dalam jangka panjang, pada umumnya hasil investasi yang bisa Anda dapatkan pada tanah bisa cukup besar. Angkanya bervariasi. Tapi dalam jangka panjang bisa sekitar 30 persen setahun. Sebabnya adalah karena jumlah penduduk terus bertambah, sedangkan jumlah tanah tidak bertambah.
Tapi perlu diingat bahwa tanah tidak selalu mudah untuk dijual kembali. Karena itu, jangan membeli tanah kalau memang jarak waktu persiapan Anda masih di bawah 10 tahun. Sebagai contoh, bila memang Anda ingin menyiapkan dana untuk kuliah anak Anda yang masih 7 tahun lagi, maka akan sangat tidak bijaksana kalau Anda melakukan investasi melalui tanah. Jadi, hasil pada tanah memang bisa besar, tapi hasil itu umumnya hanya bisa didapat dalam jangka panjang, bukan jangka pendek. Tentu saja, asumsi jangka panjang ini bisa berbeda antara saya dengan Anda. Tapi menurut saya, angka di atas 10 tahun sudah cukup aman untuk bisa disebut jangka panjang.
4. Emas
Bisa juga Anda memilih berinvestasi untuk pendidikan anak dengan membeli emas. Pada saat ini, harga satu gram emas bervariasi. Kalau Anda ingin menabung sebesar ­ katakan ­ Rp 300 ribu per bulan, dan harga satu gram emas adalah Rp 60 ribu per gram, maka Anda bisa membeli 5 gram emas setiap bulan.
Namun bila diperhatikan, emas pada umumnya hanya akan naik bila terjadi sejumlah kondisi tertentu. Ada tiga kondisi yang bisa membuat harga emas naik: (1) naiknya harga dolar, (2) naiknya harga barang dan jasa pada umumnya atau inflasi, dan (3) kerusuhan sosial.
Kalau tiga kondisi diatas tidak terjadi, dalam arti keadaan normal-normal saja, maka pada umumnya kenaikan harga emas akan biasa-biasa saja. Malah bisa saja harganya akan turun. Wah, tidak enak juga ya? Tapi ya karena itulah saya menyarankan agar emas dijadikan pilihan terakhir saja bila Anda ingin melakukan persiapan dana pendidikan anak Anda dengan membeli emas. Wong kalau keadaan normal harga emas hanya akan naik sedikit kok. Besarnya, ya, paling-paling cuma 5 persen setahun.
5. Asuransi Pendidikan
Cara kerja asuransi pendidikan itu seperti ini: Anda membayar premi dengan jumlah tertentu (bisa setiap bulan, tiga bulan, enam atau 12 bulan), dan ketika anak Anda masuk ke jenjang-jenjang pendidikan tertentu (biasanya dimulai dari SD, lalu SMP, SMU dan Perguruan Tinggi), Anda akan mendapatkan jumlah dana pendidikan yang besarnya bervariasi.
Kelebihan asuransi pendidikan, bila Anda meninggal dunia, maka jumlah dana pendidikan yang dijanjikan oleh perusahaan asuransi tetap akan diberikan, walaupun Anda tidak lagi membayar premi.
Bagaimana hasilnya? Kalau dihitung-hitung, hasil investasi yang Anda dapatkan pada asuransi pendidikan mungkin akan lebih kecil (di beberapa perusahaan asuransi mungkin akan sama) dibanding tabungan di bank. Hanya saja, kompensasinya adalah Anda (sebagai orang tua) akan mendapatkan perlindungan asuransi jiwa di mana hal ini sangat diperlukan bagi Anda yang mempersiapkan dana pendidikan anak, sebab peran asuransi jiwa di sini adalah memproteksi risiko kematian pada Anda.
6. Reksa Dana
Bisa juga Anda menabung sendiri dengan membuka sebuah rekening reksa dana. Reksa dana adalah bentuk investasi di mana uang Anda akan dikelola oleh sebuah perusahaan manajemen investasi, dan Anda akan mendapatkan laporan perkembangannya setiap satu atau beberapa bulan sekali. Uraian tentang reksa dana bisa Anda baca di NOVA no. 666 dan 667.
Kelebihan Reksa Dana adalah bahwa pada umumnya hasil yang bisa Anda dapatkan bisa lebih baik dibanding pada produk bank. Ini karena investasi Anda dikelola oleh sebuah tim manajemen investasi dan uang Anda akan diinvestasikan tidak hanya pada produk bank (seperti tabungan dan deposito), tapi juga pada produk-produk keuangan lain yang bisa memberikan potensi keuntungan yang lebih besar, seperti SBI, obligasi atau saham.
Apa kekurangannya bila Reksa Dana digunakan untuk investasi pendidikan anak Anda? Yah, kalau Anda meninggal dunia, setoran rutin yang Anda masukkan ke dalam reksa dana terancam berhenti, sehingga dana pendidikan anak Anda terancam tidak akan bisa tersedia pada waktunya kelak. Karena itu, hal ini bisa diantisipasi dengan cara mengambil asuransi Jiwa. Jadi, selain menabung ke reksa dana, Anda juga memiliki asuransi jiwa.
Mudah-mudahan setelah mengetahui sekilas seluk beluk produk investasi tersebut serta kelebihan dan kekurangannya, Anda bisa memutuskan sendiri produk mana yang sebaiknya Anda gunakan untuk persiapan dana pendidikan anak Anda. Sedangkan mengenai seminar di Semarang, saya harap kelak bisa kembali lagi untuk berbagi topik lain yang tak kalah menariknya.
Dikutip dari Tabloid NOVA No. 678/XIII. Ditulis oleh Safir Senduk.

sumber: http://blog.keuanganpribadi.com/memilih-investasi-untuk-persiapan-dana-pendidikan-anak/

Kamis, 04 November 2010

Tanda-Tanda Bayi Mengalami Dehidhrasi

Diposting oleh elda utami di 00.35 0 komentar
Jakarta, Dari berbagai macam risiko kesehatan yang bisa dialami balita, masalah dehidrasi atau berkurangnya cairan tubuh jarang menjadi perhatian utama orangtua ketika anaknya sakit. Padahal dehidrasi yang didiamkan bisa berakibat fatal.

Orangtua biasanya kurang peka dengan masalah dehidrasi karena menganggap bayi tidak mungkin terkena dehidrasi. Pikiran ini muncul karena bayi yang selalu diberi minum susu yang teratur.

Tapi menurut penelitian yang dilakukan oleh St John's Medical College di Bangalore, India, dan diterbitkan dalam India Journal of Pediatrics, pemberian ASI eksklusif sekalipun dapat menyebabkan dehidrasi pada bayi.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda-tanda dehidrasi pada bayi. Dilansir dari Livestrong, Selasa (19/10/2010), berikut beberapa gejala bila bayi mengalami dehidrasi:

1. Haus berlebihan

Ini agak jelas, tetapi jika bayi kurang cairan dia secara alami akan merasakan dorongan untuk minum lebih banyak. Bayi mungkin menangis sampai diberikan botol dan kemudian terus mengisap sampai semua air, susu atau jus habis. Ini adalah tanda dehidrasi ringan dan sedang.

2. Terlihat lesu dan tidak sehat
Bayi yang tampak lesu mungkin menderita dehidrasi serius serta harus diberikan cairan dan dibawa ke dokter segera. Kelesuan pada bayi meliputi kurangnya energi, keinginan untuk berbaring sepanjang hari dan kurangnya memperlihatkan emosi.

3. Hilangnya elastisitas kulit
Dehidrasi pada bayi bisa menyebabkan hilangnya elastisitas kulit. Jika Anda mencoba dengan lembut mencubit kulit anak Anda dan tidak cepat kembali ke posisi normal, ini bisa menjadi tanda dehidrasi. Hal ini terjadi karena tidak cukup air mencapai kulit.

4. Mulut kering dan lengket
Bayi yang tidak terhidrat dengan benar sering menunjukkan gejala mulut kering. Hal ini dapat disertai dengan air liur putih atau busa di sudut mulut bayi.

5. Popok kering
Popok bayi kering selama lebih dari beberapa jam dan tentu tidak boleh kering selama lebih dari 5 atau 6 jam. Hal ini dapat terjadi bila bayi dehidrasi karena tubuhnya menggunakan sedikit cairan yang diminum dan juga hanya mengeluarkan sedikit cairan. Sembelit adalah gejala serupa, walaupun ini mungkin hasil dari hal-hal lain seperti nafsu makan yang buruk atau sistem pencernaan lambat.

sumber: http://www.detikhealth.com/

Rabu, 03 November 2010

Kiat Mengislamkan Suasana Rumah

Diposting oleh elda utami di 02.38 0 komentar
Rumah bukanlah hanya sebagai tempat berteduh dikala hujan maupun panas. Rumah adalah tempat labuhnya hati setiap anggota keluarga. Suasana dan kesan rumah dapat mempengaruhi kejiwaan empunya. Watak dan kepribagian penghuninya mampu terbentuk secara perlahan-lahan akibat suasana yang terjadi didalamnya.

Itulah sebabnya menciptakan lingkungan rumah yang Islami adalah kebutuhan dan keharuasan bagi setiap rumah tangga muslim. Terlebih lagi dalam era globalisasi informasi yang begitu gencar menyeruak ke setiap sudut-sudut rumah kita yang tentu sangat merugikan aqidah. Darimana ibu akan memulai berbenah ? Ikuti beberapa kita berikut ini :

Pertama, Gunakan Waktu Shalat Sebagai Standar Kegiatan

Kegiatan apapun sebaiknya disesuaikan dengan waktu sholat wajib. Artinya saat adzan berkumandang segala kegiatan harus dihentikan. Demikian pula untuk rencana bepergian jauh, carilah jeda waktu untuk sholat sekaligus untuk istirahat dan melanjutkan perjalanan.

Waktu-waktu istirahat disesuaikan pula dengan waktu shalat. Tidur siang disesuaikan waktunya agar sudah bisa bangun segar ketika adzan Ashar. Berangkat tidur malam hari lebih awal agar dapat bangun shalat lain dan tidak mengantuk saat shalat Subuh.

Kedua, Kegiatan Ruhani Berjamaah

Bukan hanya shalat wajib saja yang dapat dilakukan berjama'ah. Kegiatan lain seperti membaca Al Qur'an, mendengarkan pengajian bahkan menyaksikan acara ruhani di TV pun dapat dilakukan bersama-sama. Kegiatan ini selain mampu mempererat ikatan satu sama lainnya juga menjadikan iman sebagai dasar ikatan keluarga. Suasana penuh keakraban, bermakna ini Insya Allah akan selalu dinantikan penghuninya sebagai pelepas dahaga setelah seharian beraktifitas di luar rumah.

Ketiga, Hiburan Sehat dan Islami

Banyak sekali jenis dan macam hiburan yang tersaji di depan mata. Tanpa seleksi ketat, hiburan-hiburan seperti kaset, VCD, CD dapat merusak kejiwaan penghuni rumah, terutama anak-anak segera buang jauh-jauh media yang berisi lagu-lagu yang tidak mendidik, penuh rayuan dan rangsangan birahi. Juga yang begitu keras, kasar dan garang. Gantilah hiburan yang mendukung keimanan anggota keluarga. Nasyid-nasyid kini telah mudah dijumpai dan dimiliki. Baik untuk orang dewasa maupun anak-anak.

Alunan ayat-ayat suci Al Qur'an sebenarnya hiburan yang paling pas untuk dinikmati bisa melalui kaset atau melantunkannya. Rumah yang senantiasa diramaikan oleh bacaan kitab suci Al Qur'an niscaya akan sering didatangi malaikat pembawa rahmah. Suasana rumah pun menjadi tenang dan tentram.

Keempat, Media Massa Islami

Sudah bukan rahasia lagi tv punya pengaruh kuat dalam membentuk pola pikir dan tindak tanduk penontonnya. Dengan beragam acara tersaji yang sebagian besar bahkan membuat kita lupa mengingat Allah. Mutlak bagi kita sebagai orang tua untuk memilihkan acara yang cocok untuk anak-anak kita. Beri pengertian kepada mereka acara apa saja yang baik dan bermanfaat. Tentukan pula waktu yang tepat untuk menjadikan tv sebagai sarana hiburan yang sehat dan mendidik yang baik mereka.

Pemilihan bacaan keluarga pun perlu diseleksi. Majalah ataupun surat kabar yang dipilih jangan sampai memuat gambar-gambar maksiat dan masuk ke rumah kita. Buku-buku cerita untuk anak juga perlu dipilihkan yang Islami. Dan Alhamdulillah sekarang pun mulai tersedia buku-buku tulis, buku pelajaran yang bernuansa Islami.*

(Buletin Humaira, Edisi 12/Th.I/1422 H)

sumber: http://www.kafemuslimah.com/

Kiat Melatih Anak Berpuasa

Diposting oleh elda utami di 02.34 0 komentar
Melatih anak berpuasa gampang-gampang susah. Begitulah kira-kira yang dirasakan oleh para ibu. Dalam rubrik yaa bunayya kali ini, redaksi Humaira menemui beberapa ibu dari BO Ummahat Fatimah Az-Zahra untuk dimintai pendapatnya dalam hal melatih anak-anak mereka berpuasa, berikut petikannya:

Ibu Rusmiati (ibu rumah tangga dengan 6 orang anak)
"Saya membuat peraturan pada anak-anak bahwa setiap bangun tidur tidak boleh makan dan minum. Tapi jika masih jam sembilan anak sudah meras haus atau lapar, saya izinkan dia untuk makan atau minum dengan niat untuk berbuka, setelah itu puasa lagi sampai tengah hari atau sore. Selain itu saya juga menerapkan, bagi anggota keluarga yang sedang haid maka sewaktu makan dan minum tidak boleh diperlihatkan kepada anak."

Ibu Siti Mardiyah (ibu rumah tangga dengan 4 orang anak)
"Saya memberikan contoh dan pengertian kepada anak-anak bahwa ibadah puasa itu wajib bagi setiap muslim. Selain membiasakan anak-anak dengan menahan lapar dan dahaga, saya juga membuatkan makanan dengan menu yang sesuai keinginan anak sehingga mereka tidak malas berpuasa."

Ibu Nasiatul Aisiah (ibu rumah tangga dengan 4 orang anak)
"Pertama saya mengajak anak bangun untuk sahur bersama, khusus balita sebagai perkenalan. Selanjutnya saya menunda jam makan seperti sarapan pagi yang biasanya jam enam saya undur menjadi jam sepuluh. Selain itu saya berikan bimbingan dan memberitahu akan manfaat dan imbalan bagi yang berpuasa. Terakhir, saya beri mereka pujian atau hadiah bila anak bisa berlatih puasa."

Ibu Jumarni (ibu rumah tangga dengan 4 orang anak)
"Wah, anak saya yang pertama saat itu usianya 7 tahun, ketika pada hari ketiga puasa ia merasa sakit perut, pucat dan keluar keringat dingin. Namun Alhamdulillah, setelah diberi saran teman agar minum satu sendok air perasan kunyit dan cacakan timun yang dicampur, akhirnya rasa sakit itu sembuh dan besoknya dapat berpuasa kembali dan sakit itu tidak kambuh lagi sampai puasa selesai. Selain itu saya juga mengusahakan agar anak-anak yang masih belajar puasa tidak terlalu banyak bermain dengan akan-anak yang tidak berpuasa karena bisa mempengaruhi anak-anak kita."

Ibu Mariatul Qibtiyah (guru SLTP IT-Madina dengan 5 orang anak)
"Pertama saya ajak mereka berdialog dan memberikan pemahaman tentang puasa dan imbalan bagi yang berpuasa. Anak-anak saya latih berpuasa sejak usia 4 tahun. Awalnya secara bertahap dengan pola berbuka puasa yang saya undur setiap harinya. Misalnya berpuasa setengah hari, kemudian esoknya jam 1 siang, begitu seterusnya hingga sehari penuh. Alhamdulillah keempat anak saya sudah bisa berpuasa sehari penuh sejak usia 5 tahun. Saya juga memberikan imbalan bagi anak yang dapat berpuasa sehari penuh dengan memberinya uang seribu rupiah perhari."


Ibu Elin (ibu rumah tangga dengan 4 orang anak)
"Saya membiasakan anak berpuasa sejak usia 7 tahun. Saya perkenalkan mereka bagaimana sahur dan berbuka puasa itu, jadi mereka saya bangunkan dan diajak makan bersama. Sama halnya dengan shalat, walaupun waktu Subuh mereka tetap saya bangunkan, minimal dengan berwudhu walaupun shalat mereka belum sempurna. Saya juga menerapkan pola berpuasa secara bertahap dengan menunda waktu berbuka setiap harinya. Selanjutnya mereka saya beri hadiah bagi yang puasanya penuh, sedang bagi anak yang puasanya tidak penuh, hadiahnya juga dikurangi."

Demikian ibu-ibu beberapa kiat melatih anak berpuasa, semoga ada manfaatnya dan dapat dipraktekkan bagi anak-anak kita di rumah. (By Quinta)
sumber: http://www.kafemuslimah.com/

Manajemen Dapur Seorang Muslimah Smart

Diposting oleh elda utami di 02.16 1 komentar
Kafemuslimah.com Assalamualaikum Ibu-ibu sekalian, jaman sudah berubah, demikian pula peran ibu dalam keluarga yang semula sehari-hari tinggal di rumah dan mengurus anak-anak serta memastikan manajemen rumah tangga berjalan dengan baik, kini sebagian besar ibu banyak yang juga bekerja di luar rumah membantu suami membiayai kebutuhan rumah tangga. Tapi bukan berarti urusan dapur keteteran lo. Kalau boleh saya mau berbagi tips dan trik untuk ibu bekerja (seperti saya) yang tetap ingin menangani urusan makan anak-anak serta suami sehari-harinya agar tidak hanya kuantitas namun kualitasnya juga terjaga.

Di bawah ini langkah-langkah yang biasa saya lakukan:

1. Menyusun Menu
Hal ini wajib dilakukan. Sebelum kita berbelanja bahan makanan, kita harus terlebih dahulu menyusun menu sehingga belanja kita bisa terkontrol dan sesuai kebutuhan. Efisien dan cermat. Agar lebih mudahnya, kita
menyusun menu dalam seminggu. Contoh: misalnya kesempatan kita berbelanja adalah tiap hari Sabtu, maka kita susun menu harian dimulai dari hari Minggu hingga hari Sabtu minggu depannya.

2. Membuat Daftar Belanja
Berpatokan dari daftar menu yang telah disusun, kita bisa membuat daftar belanja. Misalnya untuk menu sayur sop bahan-bahan yang harus dibeli adalah tetelan, wortel, buncis, kentang dll. Bila daftar belanja
sudah tersusun dengan baik, baru kita ke pasar, atau supermarket untuk berbelanja. Bahkan kalau kita sudah terbiasa dengan ritme ini; menyusun menu dan membuat daftar belanja, kita bisa membuat kalkulasi pengeluaran dalam seminggu lo.

3. Menyiapkan Bumbu Jadi
Seringnya yang paling memakan waktu dalam memasak adalah menyiapkan bumbu, apalagi masakan tradisional Indonesia biasanya kaya akan bumbu. Nah, agar kita tidak repot dan menghabiskan banyak waktu saat harus memasak, kita siapkan dulu beberapa bumbu jadi yang kita buat sendiri. Menyiapkannya sudah pasti pada akhir minggu setelah belanja mingguan. Yang paling mudah adalah menyiapkan bawang putih giling, bawang merah giling, serta cabe giling siap pakai. Misal dalam seminggu kita sudah memperkirakan kurang lebih bawang merah yang kita perlukan adalah 1/4 kg, maka setelah kita kupas
semua bawang merah tersebut, kita iris-iris tidak usah terlalu tipis, lalu kita blender. Setelah diblender, kita didihkan sebentar di atas api kecil. Angkat. Angin-anginkan. Setelah bawang merah giling dingin, simpan dalam toples kedap udara. Masukkan dalam kulkas. Nah bawang merah instan buatan sendiri ini kita
bisa gunakan dalam seminggu. Hal yang sama kita lakukan untuk bawang putih dan cabai. Tambahan lain; ketumbar, pala, serta merica juga bisa kita giling dan simpan sebagai bumbu siap pakai lo. Selain efisien (lebih murah daripada beli yang sudah dalam bentuk bubuk di pasar) juga higienis. Oya, menggilingnya tentu saja menggunakan mikser biar gak repot, toh.


4. Menyiapkan Bahan/Sayuran
Setelah urusan bumbu beres, sekarang tinggal urusan sayur-mayurnya nih. Supaya praktis, semua sayuran saya kelompok-kelompokkan berdasarkan menu yang akan dibuat lalu saya kupas, cuci dan potong-potong. Setelah itu saya masukkan dalam kantung plastik dan saya beri label. Misal: sayur sop, atau sayur bayam dll. Setelah itu plastik-plastik berisi sayuran yang telah saya labeli tersebut saya simpan di dalam kulkas, siap diambil saat kita memasak.

5. Menentukan Jadwal Memasak
Sebagai ibu yang bekerja, waktu kita di rumah sangat terbatas. Dengan waktu yang terbatas tersebut kita harus pandai-pandai mengatur waktu antara urusan dapur dan urusan keluarga. Jangan sampai urusan dapur beres tapi urusan keluarga terbengkalai; kita tidak mempunyai waktu untuk bercengkerama bersama anak-anak dan suami, sayang kan... Menurut pengalaman saya, ada dua waktu yang terbaik untuk memasak bagi para ibu bekerja; sepulang bekerja dan pagi hari sebelum berangkat bekerja. Kita bisa memilih salah-satunya, tapi jangan menggunakan kedua waktu tersebut untuk dapur, nanti bagian anak-anak dan suami mana dong? Kalau saya, menimbang bahwa sepulang bekerja adalah waktu yang terbaik untuk mengecek PR anak-anak dan melakukan obrolan keluarga, maka saya memilih waktu pagi hari untuk memasak. Keburu nggak? Keburu dong, kan ada manajemennya... bumbu-bumbu sudah ada yang instan made in
sendiri, bahan-bahan sayuran juga sudah dipotong-potong siap pakai, semua tinggal tumis, atau di rebus. Praktis kan...

6. Alternatif Lain
Kadang pekerjaan saya mengharuskan saya untuk dinas ke luar kota selama beberapa hari. Nah, pada saat-saat seperti ini mau tidak mau urusan dapur saya serahkan kepada jasa katering kepercayaan yang membolehkan kita menyusun menu sendiri. Proses pencarian jasa katering ini juga saya lakukan pelan-pelan, mulai dari menelpon, mendatangi tempat usaha untuk melihat kebersihannya serta cara pengolahannya, hingga mencicipi menu. Satu syarat saya yang tidak bisa ditawar: No MSG.

Nah, tips-tips di atas berdasarkan pengalaman pribadi saya saja lo, mungkin ada Ibu-ibu lain yang juga punya kiat sendiri yang lebih baik dalam manajemen dapur. Selama ini langkah-langkah tersebut di atas
sudah banyak membantu saya mengefektifkan waktu saya di dapur. Semoga bermanfaat....

Eky S. Handayani

Selasa, 02 November 2010

10 Makanan Untuk Kecerdasan Anak

Diposting oleh elda utami di 02.35 0 komentar
Rabu, 13/10/2010 | 13:49 WIB
KOMPAS.com - Penelitian membuktikan, kekurangan 1 mineral dan vitamin yang penting untuk otak bisa menurunkan kesiagaan mental otak. Pola makan yang kaya buah dan sayuran, gandum, ditambah dengan daging dan ikan dapat mencukupi kebutuhan mineral dan vitamin utama yang diperlukan bagi kesehatan fisik dan mental.

Apa saja bahan makanan yang dapat merangsang pertumbuhan sel-sel otak, memperbaiki fungsinya, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi serta berpikir anak-anak? Berikut 10 bahan makanan yang dianjurkan oleh dr Saridian Satrix W, SpGK:

1. Salmon
Salmon merupakan sumber terbaik asam lemak omega 3 -DHA dan EPA- yang keduanya penting bagi pertumbuhan dan perkembangan fungsi otak. Riset terbaru juga menunjukkan, orang yang memperoleh asupan asam lemak lebih banyak memiliki pikiran lebih tajam dan mencatat hasil memuaskan dalam uji kemampuan. Kandungan asam lemak omega 3 untuk per 100 gram ikan salmon adalah 2,2 gram. Kebutuhan anak-anak akan omega 3 per hari adalah 1,2 gram.

2. Telur
Telur dikenal sebagai sumber penting protein yang relatif murah dan harganya cukup terjangkau. Bagian kuning telur ternyata padat akan kandungan kolin, suatu zat yang dapat membantu perkembangan memori atau daya ingat. Kandungan kolin dalam 1 butir telur berukuran besar adalah 126 mg. Bandingkan dengan 2 sendok makan selai kacang yang hanya mengandung 20 mg dan 300 gram daging sapi degan kandungan 66 mg kolin. Kebutuhan anak-anak akan kolin 200-375 mg per hari.

3. Selai kacang
Kacang tanah (peanut) yang banyak diolah menjadi selai kacang merupakan salah satu sumber vitamin E. Vitamin ini merupakan sumber antioksidan yang dapat melindungi membran-membran sel saraf. Bersama thiamin, vitamin E membantu otak dan sistem saraf dalam penggunaan glukosa untuk kebutuhan energi. Setiap 2 sendok makan selai kacang mengandung 2,9 mg vitamin E, sedangkan kebutuhan anak-anak per hari antara 4-10 mg.

4. Kacang-kacangan lain
Kacang adalah makanan spesial sebab makanan ini memiliki energi yang berasal dari protein serta karbohidrat kompleks. Selain itu, kacang kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral. Kacang juga makanan yang baik untuk otak karena mereka dapat mempertahankan energi dan kemampuan berpikir anak-anak pada puncaknya di sore hari jika dikonsumsi saat maakn siang. Menurut hasil penelitian, kacang merah dan kacang pinto mengandung lebih banyak asam lemak omega 3 daripada jenis kacang lainnya, khususnya ALA, jenis asal omega 3 yang penting bagi pertumbuhan dan fungsi otak.

5. Gandum murni

Otak membutuhkan suplai atau sediaan glukosa dari tubuh yang sifatnya konstan. Gandum murni memiliki kemampuan untuk mendukung kebutuhan tersebut. Serat yang terkandung dalam gandum murni dapat membantu mengatur pelepasan glukosa dalam tubuh. Gandum juga mengandung vitamin B yang berfungsi memelihara kesehatan sistem saraf. Gandum mengandung vitamin B sebanyak 1,5 mg per 100 gram. Sedangkan kebutuhan vitamin B pada anak-anak adalah 1 mg per hari.

6. Havermut
Havermut merupakan salah satu jenis sereal paling populer di kalangan anak-anak dan kaya akan gizi penting bagi otak. Havermut dapat menyediakan energi atau bahan bakar untuk otak yang sangat dibutuhkan anak-anak mengawali aktivitasnya di pagi hari. Kaya akan kandungan serat, havermut akan menjaga otak anak terpenuhi kebutuhannya di sepanjang pagi. Havermut juga merupakan sumber vitamin E, vitamin B, potasium,d an seng yang membuat tubuh dan otak berfungsi pada kapasitas penuh. Kandungan vitamin E pada 250 gram havermut adalah 0,08 mg. Kandungan vitamin B 0,26 mg per 250 gram havermut dan seng 6,19 mg per 250 gram havermut.

7. Beri

Kelompok keluarga beri (stroberi, ceri, bluberi), semakin kuat warnanya semakin banyak zat gizi yang dikandungnya. Beri mengandung antioksidan kadar tinggi, khususnya vitamin C, yang berfaedah mencegah kanker. Beberapa riset menunjukkan mereka yang mendapatkan ekstrak bluberi dan stroberi mengalami perbaikan dalam fungsi daya ingatnya. Biji dari buah beri ini juga ternyata kaya akan asam lemak omega 3.

8. Sayuran berwarna

Tomat, ubi jalar merah, labu, wortel, dan bayam adalah sayuran yang kaya gizi dan sumber antioksidan yang akan membuat sel-sel otak kuat dan sehat.

9. Susu dan yoghurt
Makanan yang berasal dari produk susu mengandung protein dan vitamin B tinggi. Dua jenis zat gizi ini penting bagi pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter, dan enzim. Susu dan yoghurt juga bisa membuat perut kenyang karena kandungan protein dan karbohidratnya sekaligus menjadi sumber energi bagi otak.

10. Daging sapi tanpa lemak
Zat besi adalah jenis mineral esensial yang akan membantu anak-anak tetap berenergi dan berkonsentrasi di sekolah. Daging sapi tanpa lemak adalah salah satu sumber makanan yang mengandung banyak zat besi. Kandungan zat besi dalam 100 gram daging sapi adalah 4,05 mg. Sedangkan kebutuhan akan zat besi pada anak-anak adalah 3-10 mg per hari.


(Utami Sri Rahayu/Tabloid Nakita)

sumber: http://female.kompas.com/

Masa Penting Dalam Kehidupan Anak

Diposting oleh elda utami di 02.18 0 komentar
KOMPAS.com - Kapan sih, si kecil harus dibawa ke dokter gigi? Usia berapa ia sudah bisa membersihkan hidungnya pada waktu flu? Kapan anak dapat mengendarai sepeda roda tiga? Berikut jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang biasanya ada di benak orang tua. Tetapi ingat, tiap anak adalah individu unik alias berbeda. Masing-masing memiliki kemampuan dan karakter yang berbeda.

Boks bayi
Saat bayi menginjak usia 3 bulan, tidurkan dia di dalam boksnya dan jangan di tempat tidur Anda. Soalnya, semakin bertambah usia anak, semakin susah bagi Anda untuk membiasakan dia tidur sendiri.

Menginjak usia 2 tahun, pindahkan anak dari boks bayi ke tempat tidur anak-anak mengingat tinggi badan anak sudah bertambah sehingga risiko melompati pagar boks semakin tinggi. Untuk menghindari jatuh, sebaiknya sediakan tempat tidur anak-anak.

Mainan untuk menenangkan bayi
Pada saat bayi berusia 2 sampai 3 bulan, sebaiknya mainan untuk membuat bayi tenang jangan diletakkan di tempat yang bisa dijangkau oleh bayi. Di usia 3 atau 4 bulan, bayi suka memasukkan benda ke dalam mulutnya. Oleh karena itu, sebaiknya mainan tersebut disingkirkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Mengenalkan huruf, angka, bentuk, dan warna
Anda dapat mulai mengajarkan huruf-huruf, angka, warna, dan bentuk saat bayi berusia 6 bulan. Walaupun pemahaman mereka membutuhkan waktu yang tidak sebentar, tidak ada salahnya memperkenalkan konsep-konsep tersebut kepada anak-anak sejak dini. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Gunakan buku-buku yang berisi gambar-gambar menarik, contoh-contoh nyata seperti menyanyi, membaca buku, dan lainnya.

Biarkan bermain dengan sesama bayi
Bayi-bayi lebih tertarik dengan sesama bayi daripada dengan orang dewasa. Pada usia 2 sampai 3 bulan, mereka saling memandang dan memperhatikan. Di umur 9 sampai 12 bulan, mereka saling memberikan dan bertukar mainan dan saling meniru. Untuk menghindari pertengkaran dan demi menciptakan suasana yang menyenangkan, sediakan dua macam mainan yang sama.

Binatang piaraan
Usahakan untuk tidak memelihara binatang sampai anak berusia 2 tahun. Anak usia 2 tahun sudah memperlihatkan rasa tertarik saat melihat ikan di akuarium, dan biasanya mereka ingin memegang ikan yang ada di dalam akuarium tersebut.

Untuk binatang piaraan seperti kucing sebaiknya tunggu sampai anak-anak berusia 3 atau 4 tahun. Anak pada usia ini belum dapat diberi tanggung jawab untuk mengurus binatang seperti memberi makanan. Hal ini baru dapat dilakukan saat mereka berusia paling tidak 7 atau 8 tahun atau bahkan lebih tua dari itu, dan tentu saja tetap perlu diawasi.

Tempat penitipan
Sebaiknya Anda menitipkan anak pada tempat penitipan atau memasukkannya ke kelompok bermain saat usianya menginjak 3 tahun. Bagaimanapun juga, Anda perlu mempertimbangkan faktor-faktor kemandirian, temperamen, dan sosialisasi anak dengan teman sebayanya.

Melakukan tugas
Anda dapat mulai mengajarkan tugas sehari-hari sejak anak berusia 18 bulan. Membereskan mainan, meletakkan pakaian kotor di keranjang pakaian kotor, atau meletakkan serbet di meja makan, merupakan permulaan yang baik untuk diajarkan kepada anak-anak.

Pada awalnya mereka memerlukan bantuan Anda, tetapi lama-kelamaan dapat melakukannya sendiri dan tanpa Anda sadari ternyata si kecil dapat melakukan lebih dari yang diajarkan.

Bila usianya bertambah, tambahkan juga tugas yang dapat diajarkan kepada mereka seperti menyiram tanaman, membersihkan sesuatu yang tumpah, membereskan tempat tidur, dan membawa piring-piring plastik ke tempat cuci piring.

Kehadiran adik
Jelaskan pada anak mengenai bayi yang Anda kandung pada trimester kedua dari kehamilan karena pada saat ini kandungan mulai tampak dan kemungkinan keguguran telah berlalu.

Ingat, anak-anak sangat konkret. Jadi, berapa pun usia mereka pastikan untuk memberitahukan kepada mereka apa peran dan tugas yang dapat mereka lakukan pada saat kelahiran adiknya. Anda juga dapat mengajaknya saat melakukan USG sehingga memberi masukan kepadanya untuk memahami kehamilan.

Gigi
Sebaiknya bawa bayi ke dokter gigi sekitar 6 bulan sesudah gigi pertamanya keluar, atau tidak melewati ulang tahunnya yang pertama. Disarankan anak-anak ke dokter gigi pada usia 3 tahun atau bila diperlukan sebelum 3 tahun jika ada masalah dengan giginya. Carilah dokter gigi spesialis anak atau dokter gigi yang telaten dan bersikap ramah pada anak sehingga si kecil tak merasa takut.

Perosotan
Anda dapat membiarkan anak bermain perosotan tanpa dipegang pada usia 15 sampai 18 bulan. Begitu ia dapat berjalan dengan baik, dia mampu mengontrol tubuhnya. Anak usia ini sudah mampu, kok, menjaga keseimbangan tubuhnya ketika meluncur dan “mendarat” di bawah dengan aman.

Ayunan
Tiga sampai enam bulan sesudah dia dapat berjalan, Anda dapat membawanya bermain ayunan untuk anak-anak yang lebih besar. Begitu seorang anak sudah dapat berjalan dengan baik, mereka mampu menjaga keseimbangan tubuhnya dengan baik. Artinya, mereka dapat menyesuaikan tegangan lengan mereka untuk menjaga keseimbangan dan mengontrolnya. Pastikan posisi ayunan dekat dengan tanah, dan dorong dengan pelan untuk menghindari kecelakaan.

Mainan beroda
Anda juga sudah dapat membelikan anak mainan yang bisa dikendarai seperti mobil-mobilan atau sepeda-sepedaan. Sebagian anak ada yang sudah dapat mengatur kaki mereka untuk mengayuh ke depan dan ke belakang; sementara sebagian lagi masih memerlukan bantuan kita untuk mendorongnya.

Pada usia 18 bulan, Anda sudah dapat membelikannya sepeda roda tiga. Walaupun dia belum terlalu bisa mengatur gerakan mengayuh, anak tetap dapat menikmati mainannya sambil memegang pegangannya.

Gelas hirup
Pada usia 18 bulan hentikan pemakaian gelas hirup/bercorong. Pada usia tersebut anak sudah harus dapat menggunakan cangkir/gelas untuk minum kecuali di dalam kendaraan atau di tempat bermain. Biasakan anak minum di gelas. Untuk mengantisipasi air yang tumpah, sediakan tisu/lap atau ajari ia minum dengan menggunakan sedotan.

Badut
Biasanya anak-anak di bawah 3 atau 4 tahun takut dengan badut. Namun ada juga yang tidak takut. Anda dapat mengetahui hal ini dari reaksi mereka ketika melihat badut. Bila mereka biasa-biasa saja, berarti tidak masalah. Tetapi bila mereka takut dan berteriak, Anda dapat membawanya mendekati si badut di tahun berikutnya.

Bepergian tanpa anak
Anda dapat bepergian tanpa anak pada saat bayi berusia di bawah 5 bulan. Pada usia 5 bulan ke bawah, bayi tidak/belum merasakan kehilangan Anda. Dalam beberapa hal, bayi lebih dapat berpisah daripada anak balita yang sudah lebih mengenal Anda.

Semakin Anda dekat dengan anak, semakin susah mereka ditinggalkan. Jadi, bila sejak dini Anda membiasakan pergi tanpa anak atau membiasakan anak dititipkan pada seseorang yang Anda percaya untuk mengurusnya, di usianya yang lebih tua semakin mudah bagi Anda dan dia untuk tidak selalu bersama-sama. Lagipula, Anda dan pasangan sesekali berhak untuk menikmati waktu hanya berduaan.

Meniru
Anak-anak di usia 3 tahun senang meniru apa yang dilakukan oleh orang dewasa, bersikap seperti orang dewasa, dan membuat senang orang dewasa. Jadi, kebiasaan yang Anda lakukan di depan anak biasanya akan ditiru si kecil. Misalnya, menggendong adik. Biarkan kakak sulung menggendong adiknya bila menurut Anda tidak bahaya. Jelas sekali anak-anak memerlukan kekuatan tertentu, koordinasi, dan tuntunan untuk menggendong adiknya. Sejauh dia selalu diawasi –duduk di sebelah orang tuanya atau orang dewasa lain– Anda tidak perlu khawatir.

(Tabloid Nova/Aline)

sumber: http://female.kompas.com/
 

rumahku sekolahku... Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez