Senin, 18 Oktober 2010

Musik Klasik Mencerdaskan?

Diposting oleh elda utami di 01.58
Konon katanya musik klasik dipercaya mampu mencerdaskan janin. Tapi masih ada cara lain untuk melejitkan kemampuan otak bayi selama kehamilan.

Memang ada sejumlah penelitian yang menjelaskan kaitan musik atau suara dan janin.
Michael Odent, seorang dokter kandungan dan kebidanan di perancis pernah menelitinya. Di klinik praktiknya Odent biasa mengadakan pertemuan dengan sekelompok ibu – ibu hamil diiringi alunan piano. Lewat pertemuan itu, Odent menginginkan janin di dalam kandungan para pasiennya ikut bernyanyi,

Atau seperti yang dilakukan bidan Rosario N. Rozada dari Valesia, Spanyol.
Rosario membentuk dan memfasilitasi kelompok paduan suara ibu – ibu hamil. Kelompok paduan suara ini  latihan 2 kali sepekan. Rosario mengatakan tujuan dia melakukan itu untuk mengganggu tidur janin, agar terbangun dan ikut bernyanyi .

Di dalam negeri, tahun 2002, Hermanto Tri Juwono dan timnya pernah mencobba pada tikus hamil. Hermanto dkk memperdengarkan musik klasik Mozart, gamelan sampai dangdut. Setelah distimulasi seperti itu, pertumbuhan sel – sel otak bayi dan ibu tikus diteliti. Hasilnya musik Mozart memberi peningkatan jumlah sel lebih tinggi. Musik gamelan nomor dua tertinggi, sedangkan musik dangdut peningkatannya paling rendah.

Apakah penelitian yang mengaitkan musik dan kecerdasan janin itu sudah harga mati?

Tidak. Merangsang perkembangan sel otak ya, tapi tidak serta merta langsung mencerdaskan. Sekelompok peneliti pimpinan Dr, Francis Raucher, Dr. Gordon L. shaw darei University of California Irvine, AS, tahun 1993 pernah meneliti saraf – saraf otak para mahasiswanya. Efek Mozart itu terbukti meningkatkan kemampuan spasial (pengamatan) mahasiswa.

Di Belanda juga ada penelitian pakar neurology yang membuktikan (dilihat melalui mesin USG) bahwa janin bergerak – gerak ketika mendengar musik. Tapi mereka mengaku apakah ‘pembelajaran awal’ ini berefek terhadap kecerdasan janin dikemudian hari kelak.

Efek musik hanya diyakini dapat menimbulkan efek psikologis seperti bergairah, tenang atau damai. Terhadap pertumbuhan sel otak, para ahli saraf maupun psikologi menyimpulkan kalau stimulasi apapun bentuknya, bukan hanya musik memang dapat merangsang pertumbuhan sel – sel otak. Smakin dini dirangsang maka akan semakin baik.

Soal cerdas atau tidak, ini lebih ditentukan oleh genetic (nature). Tambah cerdas lagi kalau bayi distimulasioleh factor nurture (asuhan). Ini terbukti oleh Mozart yang ada pada usia 4 tahun sudah mampu mengubah lagu. Itu karena ayahnya yang adalah musisi kerajaan, yang termasuk individu yang cerdas. Belum lagi rangsangan rangsangan yang diberikan kepadanya sejak dia di kandungan ibunya. Ibaratnya, dasarnya sudah dapat keturunan cerdas musik, maka Mozart menjadi individu yang luar biasa di bidang musik.

Psikolog Rose Mini, yang akrab disapa Mbak Romy mengatakan bahwa yang terpenting adalah bukan musiknya, namun ketenangan yang didapat oleh seorang ibu" style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
“Jadi percuma saja si ibu mendengarkan musik klasik apabila ia sendiri tidak menikmati alunan musik itu sendiri, misalnya menempelkan speaker yang kemudian ditularkan kepada si bayi sejak dalam kandungan.

Kata Mbak Romy beberapa waktu lalu di Jakarta.

Mbak Romy menambahkan bahwa ketenangan yang diperoleh ibu hamil dapat pula dengan cara mendengarkan gending sunda, alunan dengung, maupun lantunan suara ayat – ayat suci.

Psikolog kondang yang kerap tampil di sejumlah televise ini mengatakan bahwa yang membaca ayat suci maupun mendengar suara adzan (bagi muslim) dapat membuat kondisi si ibu ‘dingin’. Pada saat si ibu dalam kondisi ‘dingin’ ia akan menularkan hal itu pada janin yang dikandungannya sehingga memberi perasaan nyaman. Satu hal penting, jika ibu ingin memberikan ketenangan pada janin maka kondisi ia tidak dalam keadaan kmurungsung atau gelisah.

Jadi ibu hamil boleh saja memperdengarkan musik apapun jenisnya, tapi jangan berharap banyak dari situ.

Lise Eliot, Ph.D, pakar biologi dan anatomi sel Chicago Medical School, AS, mengatakan perkembangan struktur otak bayi lebih dipengaruhi; pola diet, gaya hidup dan kondisi emosi ibu hamill.

Selain musik, kecerdasan itu bisa juga diperoleh dari stimulasi:

  1. Asupan gizi yang sehat, cukup dan seimbang selama kehamilan (tambah suplemen/multivitamin yang terbukti membantu pertumbuhan otak janin).
  2.  Pola hidup sehat selama kehamilan (jauhi rokok, alcohol, dan obat terlarang, kontrol berat badan, olahraga).
  3. Stimulasi psikologis / emosional. Misalnya ibu dan ayah sudah mengajak bicara dan menyentuh janin.
  4. Letakkan telapak tangan pada perut. Rasakan sensasi getaran dari dalamnya. ?
  5. Ajaklah janin berbicara sambil menyentuh bagian yang menonjol: “Hallo siapa di dalam…. . ini ada ayah dan ibu!”
  6. Ajak bercerita mendengarkan dongeng. Ceritakan apa saja, boleh aktivitas ibu selama hamil, menceritakan kisah orang – orang bijak, dsb.
*Sumber: Media Sehat, Iin Mawarida Edisi 19/ 27 Oktober-26 November 2008

0 komentar:

Posting Komentar

 

rumahku sekolahku... Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez